Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerbau Bule Keraton Solo Disuntik Vaksin PMK

Kompas.com - 24/07/2022, 16:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kerbau bule milik Keraton Solo, Jawa Tengah disuntik vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Itu dilakukan setelah satu ekor kerbau mati terjangkit PMK.

Penyuntikan vaksin PMK kerbau bule dilakukan oleh tim dokter hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo, Jawa Tengah.

Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solo Agus Sasmita mengatakan, sebelum disuntik vaksin PMK kerbau bule dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya.

Baca juga: Terjangkit PMK, Satu Ekor Kerbau Bule Kiai Slamet Keraton Solo Mati

Setelah dinyatakan sehat, satu persatu kerbau bule yang disakralkan tersebut disuntik vaksin PMK.

"Kemudian untuk yang sakit kemarin kita mendeteksi ada gejala PMK kita isolasi di kandang sebelah selatan. Untuk kerbau yang sehat kita lakukan vaksinasi," kata Agus di sela-sela vaksinasi PMK kerbau bule di Alun-alun Selatan Keraton Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2022).

Mengenai apakah kerbau-kerbau itu memungkinkan untuk dikirab pada malam 1 Suro, kata Agus masih harus menunggu perkembangan kondisi kesehatan kerbau.

Sebab, jika dipaksakan dikirab, justru akan memperburuk kondisi kesehatan kerbau yang masih masa pemulihan dari sakit tersebut.

"Kita lihat dulu perkembangannya sampai hari Kamis atau Jumat. Kalau dipakai untuk kirab kasihan juga kerbaunya karena baru masa pemulihan dan kesembuhan," ungkap dia.

Agus mengungkap masa pemulihan kerbau bule yang terjangkit PMK membutuhkan waktu sekitar dua pekan. Tetapi, kalau kondisinya parah bisa sampai satu hingga dua bulan.

Di samping itu, jelas Agus kondisi kandang dan pakan juga dapat mempengaruhi waktu pemulihan hewan ternak yang terjangkit PMK.

"Perawatan serta kepedulian dari pemilik hewan itu sendiri. Misalnya kalau pemilik hewan care seperti di keraton ini bisa cepat sembuhnya. Kalau tidak seperti di luar sana ya lama," kata Agus.

Baca juga: Ini Firasat Sang Pawang Sebelum Kerbau Bule Tewas Ditombak

Kerabat Keraton Solo GKR Timur Rumbai mengatakan, kerbau bule yang dipelihara di Alun-alun Selatan Keraton ada sekitar 17 ekor.

Dari jumlah itu, sekitar enam ekor terindikasi PMK. Sedangkan kerbau lainnya yang kondisinya sehat dilakukan suntik vaksin PMK.

Mengenai kirab 1 Suro yang tinggal menghitung hari, Timur mengatakan tidak memungkinkan kerbau itu keluar karena masih dalam masa pemulihan.

"Sedangkan Suro kan tinggal menghitung hari. Kelihatannya tidak memungkinkan untuk keluar. Lebih fokus pemulihan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kerbau bule milik Keraton Solo, Jawa Tengah mati setelah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kerbau bule berusia sekitar 20 tahun tersebut telah dikuburkan, Kamis (21/7/2022) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com