Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan di Sekolah Sering Terjadi, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 20/07/2022, 16:32 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Kasus kekerasan di sekolah masih saja terus terjadi. Kali ini, kekerasan terjadi di Jambi, seorang siswa baru berinisial AK (12), menjadi korbannya.

Korban diadu oleh kakak kelasnya untuk berkelahi dengan siswa baru lainnya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka lebam di bagian wajah dan punggung. Buka itu saja, korban juga mengalami retak pada kakinya.

Baca juga: MPLS di Jambi, Siswa Baru Dikeroyok 3 Kakak Kelas sampai Kakinya Retak

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyayangkan adanya kejadian itu dan mengkhawatrikan.

Ia mengatakan, dari banyaknya kasus yang terjadi. Sayangnya, belum ada keseriusan dari pemerintah pusat dan derah untuk membuat kebijakan dan langkah-langkah pencegahan.

Ia pun lantas meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mengusat kasus kekerasan yang sering terjadi di sekolah.

"Usut tuntas kasus kekerasan ini, jika ada unsur pengabaian dari sekolah, berarti sekolah juga terlibat sebagai aktor kekerasan ini," kata Ubaid kepada Kompas.com, melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/72/2022).

Baca juga: Siswa Baru Dikeroyok Kakak Kelas Saat MPLS, Pengamat: Mengkhawatirkan...

Menurut Ubaid, MPLS bagi siswa baru tidak banyak gunanya. Sebab, sambungnya, hal itu sering dijadikan ajang pengenalan arogansi senior terhadap junior.

"Bahkan tiap tahun selalu ada aksi kekerasan dan memakan korban. Ini bahkan menjadi tradisi buruk yang turun-temurun," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Kota Jambi Bambang Hermanto membenarkan bahwa korban berkelahi setelah diprovokasi oleh kakak kelasnya.

Baca juga: Bukan Pengeroyokan, Kasus di SMP Jambi Ternyata Duel yang Diprovokasi Kakak Kelas

Namun, ia membantah kejadian itu disebut sebagai aksi pengeroyokan.

"Bukan pengeroyokan. Tapi duel satu lawan satu. Kakak-kakak kelasnya hanya provokator dan mengelilingi mereka yang berkelahi. Kakak kelasnya juga yang misahin," kata Bambang, Selasa.

Baca juga: Kasus Pengeroyokan Siswa Baru di SMP Jambi Berakhir Damai, Keluarga Korban Cabut Laporan

Soal kaki korban yang retak, kata Bambang, itu bukan karena dipukul kakak kelas tetapi karena berkelahi seperti bergulat.

Dijelaskan Bambang, saat terjadi perkelahian itu, kaki korban mengenai sesuatu yang keras, sehingga terjadilah pembengkakan yang menyebabkan tidak bisa berjalan.

Kejadian itu bermula usai upacara adanya kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Ketika anak-anak berkelahi, guru sedang melakukan rapat. Sedangkan satpam sedang berada di dekat gerbang sekolah.

"Guru kebetulan ada rapat kecil. Dan satpam sedang di depan, melakukan penjagaan dekat gerbang sekolah," ujarnya.

Baca juga: Kronologi 3 Kakak Kelas Keroyok Siswa Baru di Jambi, Berawal dari Tolak Berkelahi dengan Temannya

 

(Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi | Editor : Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com