Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Brigpol Bram Gagalkan Pencurian Anjing, Nyaris Dibacok Pencuri

Kompas.com - 20/07/2022, 08:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Mengenakan baju preman dan berada di luar jam dinas, tak membuat Brigadir Abraham Kaat alias Bram, lupa tugas utamanya sebagai polisi.

Anggota Bagian Operasional Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu rela mempertaruhkan nyawanya menggagalkan aksi pencurian anjing di wilayah Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Aksi itu bermula saat Bram sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara pernikahan dengan calon istrinya. Dia pun mengebut membangun rumah tinggal di Jalan Sikib dekat kantor Kelurahan Fatukoa.

Bram menghabiskan waktu menyelesaikan pembangunan pondasi rumah tinggal yang bakal ditempati setelah menikah nanti.

Baca juga: Melawan Saat Tepergok Polisi, Pencuri Anjing Kabur Tinggalkan Motor karena Dikejar Warga

Karung isi anjing

Pada Senin (18/7/2022), usai pulang kantor, Bram mengajak beberapa saudara dan temannya membantu mengerjakan rumah hingga Selasa (19/7/2022) subuh. Mereka baru bubar sekitar pukul 01.00 wita.

Bram pun hendak pulang mengantar adiknya ke Kelurahan Naikoten I karena harus masuk sekolah pada pagi hari.

Sekitar pukul 02.10 wita, Bram yang membonceng adiknya dengan sepeda motor melintasi jembatan Haukoto Kelurahan Fatukoa.

Saat itu, mereka berpapasan dengan dua orang pria berboncengan sepeda motor matic.

"Saya curiga karena melihat ada karung dan ekor anjing keluar dari karung," ungkap Bram, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Kampung Kepiketik NTT Belum Dialiri Listrik, Kades: Sudah Pernah Disurvei 2 Kali, Setelah Itu Hilang Kabar

Karena curiga, Bram lalu menghentikan sepeda motor tersebut dan menginterogasi kedua pria yang tak diketahui identitasnya.

Awalnya kedua pria yang diduga sebagai pencuri ternak ini mengaku baru pulang dari rumah rekan mereka bernama Denjer.

Pengendara sepeda motor mengaku berasal dari Timor sementara yang dibonceng mengaku asal Kabupaten Sabu Raijua.

Bram menanyakan isi karung dan langsung menginterogasi mereka adalah pencuri anjing. Ia lantas mencabut kunci kontak sepeda motor kedua pria tersebut.

Bram sempat meminta KTP kedua pria itu, tetapi keduanya beralasan tidak membawa dompet.

Dia lantas menyuruh adiknya memanggil ketua RT setempat. Suruhan ini sebenarnya merupakan isyarat Bram agar sang adiknya berteriak minta bantuan warga.

Baca juga: Tikam Warga Saat Pesta Pernikahan, Guru ASN di NTT Jadi Tersangka

Namun sang adik justru berkeliling mencari rumah ketua RT saat warga sedang tidur lelap karena sudah dini hari.

Saat sendirian, Bram berusaha tenang. Ia meminta dua pria pencuri anjing ini berlutut.

Pria yang mengaku berasal dari Timor akhirnya berlutut, sementara rekannya menolak dan memilih mengambil rokok sambil menarik pisau dari pinggang celananya.

Melihat gelagat yang membahayakan, Bram langsung memukul pria yang hendak mencabut pisau di bagian dada.

Bram sempat menampar keduanya dia bagian wajah. Lagi-lagi pria yang mengaku berasal dari Sabu Raijua mencabut pisau dan hendak menikam Bram.

"Saya berusaha tangkis dan merampas pisau itu," ujar Bram.

Saat itu Bram berusaha tenang karena selang beberapa saat, datang sepeda motor lain yang merupakan rekan kedua pelaku.

Baca juga: 3 Warga NTT yang Tewas Ditembak KKB di Papua Akan Dipulangkan ke Kampung Halaman

Kedua pria yang baru datang berlagak seperti warga sekitar yang hendak memberikan bantuan kepada Bram.

Namun, Bram curiga karena mereka membawa batu besar dan mengarahkan lemparan pada Bram.

Ketika dalam kondisi terjepit, Bram hendak kabur tetapi kunci sepeda motor miliknya ternyata dibawa sang adik saat mencari rumah ketua RT.

Bram kemudian memakai sepeda motor Honda Beat milik pelaku yang semula sudah disita. Ia kemudian meninggalkan sepeda motor miliknya.

Sambil memacu sepeda motor milik pelaku, Bram berusaha membangunkan warga dengan berteriak pencuri.

Baca juga: Pecah Ban, Minibus Terbalik di Jalan Trans Flores NTT, Begini Kondisi Para Penumpang

Dikejar pencuri

Rekan pelaku yang datang belakangan dengan sepeda motor, sempat mengejar Bram dan berusaha menyerang dengan parang dan pisau.

Mereka juga mengejar dengan sepeda motor sambil melempari Bram dengan batu.

Beruntung beberapa warga sudah berdatangan sehingga Bram pun luput dari serangan para pelaku.

Para pelaku akhirnya kabur meninggalkan sepeda motor Honda Beat.

Bram bersama sejumlah warga sekitar, lalu mendatangi markas Kepolisian Sektor Maulafa untuk meminta bantuan, sekaligus melaporkan kejadian itu.

Kepada petugas piket Polsek Maulafa, Bram menyerahkan sepeda motor pelaku dan karung berisi dua ekor anjing hasil curian.

Saat menggeledah sepeda motor Honda Beat, polisi menemukan tas berisi KTP, SIM dan STNK yang diduga milik pelaku yang disimpan di jok sepeda motor itu.

Bram pun kembali ke lokasi kejadian mengambil kembali sepeda motor yang ditinggalkan. Beruntung para pelaku tidak merusak sepeda motornya.

Bram mengenali dua ekor anjing hasil curian tersebut dan mendatangi rumah pemilik anjing. Ia mengabarkan telah mengamankan sepeda motor dan anjing hasil curian.

Baca juga: Wilayah di NTT Ini Alami 113 Hari Tanpa Hujan

Kepala Kepolisian Sektor Maulafa Kompol Anthonius Mengga, membenarkan kejadian itu.

"Kami sudah terima laporan polisi dan sedang diproses. Pemilik anjing selaku korban sudah dimintai keterangan terkait kasus ini," imbuhnya.

Pihaknya lanjut Anthonius, mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor Honda Beat nomor polisi DH 6208 KS, dua ekor anjing warna hitam dan cokelat, satu karung plastik warna putih, satu linggis bentuk L dan sebilah pisau.

"Kami juga menemukan KTP atas nama Martinus Djo Hage (30), warga Jalan Delima RT 22/RW 09, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang," kata Anthonius.

Pihaknya juga mengamankan STNK sepeda motor atas nama Elias Yonatan Ballo.

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan mencari terduga pelaku sesuai identitas yang ditinggalkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com