Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 7 Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya, Ada Tradisi Bakar Batu di Papua

Kompas.com - 18/07/2022, 23:04 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Upacara adat merupakan kekayaan budaya di Indonesia.

Upacara adat merupakan warisan turun temurun yang diadakan sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

Setiap upacara adat memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada upacara yang diadakan untuk pernikahan, kelahiran, maupun kematian.

Berikut ini sejumlah upacara adat dan tujuanya di Indonesia.

Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya

1. Upacara Adat Peusijuek di Aceh

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dianugerahi sebagai warga kehormatan Aceh dalam sebuah prosesi peusijuek (tepungtawari) di kediaman Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra di Lhokseumawe, Sabtu (9/4/2022) malam.HUMAS UNIMAL Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dianugerahi sebagai warga kehormatan Aceh dalam sebuah prosesi peusijuek (tepungtawari) di kediaman Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra di Lhokseumawe, Sabtu (9/4/2022) malam.

Upacara Adat Peusijuek merupakan upacara adat di Aceh, sebagai bentuk syukur terhadap keselamatan dan kesuksesan dalam meraih sesuatu.

Upacara dilakukan saat harapan yang diinginkan tercapai, seperti mempunyai sawah, mempunyai kendaraan, memperolah jabatan baru, naik haji, dan sebagainya.

Upacara dipimpin tokoh agama dengan doa-doa keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Upacara Adat Ngebabali di Lampung

Upacara Adat Ngebabali berasal dari Lampung, khususnya Lampung Barat.

Upacara Adat Ngababali memiliki tujuan untuk melindungi hutan di masyarakat Lampung Barat.

Baca juga: Ngarot, Tradisi Sambut Musim Tanam dan Mencari Jodoh

Upacara dilakukan saat membuka huma atau perladangan baru yang dibersihkan untuk ditanami. 

Selain itu, upacara dilakukan untuk mendirikan rumah dan kediaman yang baru, atau juga untuk membersihkan rumah angker yang memiliki aura gaib jahat.

3. Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger

Masyarakat Suku Tengger menggelar sesaji dalam puncak Upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo.Shutterstock/Piotr Kloska Masyarakat Suku Tengger menggelar sesaji dalam puncak Upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo.

Upacara adat yadnya kasada dilakukan oleh suku Tengger (Jawa Timur), terutama masyakarakat yang memeluk agama Hindu.

Upacara sebagai wujud syukur dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi serta para leluhur.

Rangkaian doa yang dilantunkan untuk meminta keberkahan, kemakmuran, dan keselamatan untuk dijauhkan dari malapetaka.

Baca juga: Upacara Yadnya Kasada Suku Tengger: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaan Ritual

Pada puncak upacara adat yadnya kasada, pada tengah malam, suku Tenger akan beramai-ramai menuju Gunung Bromo untuk mengantarkan sesajen.

Sesajen tersebut berupa hasil ternak dan pertanian untuk dilarung ke kawah sebagai simbol pengorbanan yang dilakukan oleh para leluhur.

4. Upacara Adat Ngaben di Bali

Upacara Adat Ngaben di Bali  Shutterstock/Doni Wirawan Upacara Adat Ngaben di Bali

Upacara adat ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali.

Ritual ini dilakukan untuk mengembalikan roh ke leluhur ke tempat asalnya.

Tujuan upacara ngaben adalah mempercepat ragha sarira agar dapat dikembalikan ke asalnya, yaitu panca maha buthadi alam ini dan bagi atma dapat cepat menuju alam pitra.

Prosesi ngaben dilakukan antara tiga sampai tujuh hari setelah jenazah meninggal, namun ada juga yang dilakukan sebulan setelah jenazah meninggal. 

Setelah proses kremasi, abu jenazah dihanyutkan ke laut atau sungai.

5. Upacara Adat Makikuwa di Sulawesi Utara

Upacara Adat Makikuwa dilaksanakan oleh masyarakat suku Minahasa, Manado, Sulawesi Utara.

Baca juga: 7 Upacara Adat di Bali, dari Ngaben hingga Galungan

Upacara adat ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan sepanjang tahun oleh Tuhan Yang Maha Esa.

6. Upacara Adat Dahau di Kalimantan Timur

Upacara Adat Dahau adalah upacara pemberian nama anak di Kalimantan Timur.

Biasanya, upacara ini digelar oleh keluarga bangsawan atau keluarga mampu yang terpandang di tempat tinggalnya.

Banyak ritual yang dilakukan pada upacara ini, sehingga upacara berlangsung selama satu bulan.

Upacara adat Dahau merupakan upacara adat yang sering dilakukan suku Dayak, Kalimantan Timur.

7. Tradisi Bakar Batu di Papua

Warga bersama-sama mengangkat batu untuk mengambil makanan yang dimasak dengan bakar batu di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/9/2016). Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut tamu, atau acara perdamaian setelah perang antar suku.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga bersama-sama mengangkat batu untuk mengambil makanan yang dimasak dengan bakar batu di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/9/2016). Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut tamu, atau acara perdamaian setelah perang antar suku.

Tradisi Bakar Batu di Papua adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga sebagai simbol solidaritas yang kuat.

Ritual tradisi bakal batu adalah memasak bersama yang bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur kepada sang pemberi kehidupan. Prosesi memasaknya menggunakan bara batu.

Umumnya, bahan yang dimasak adalah daging babi, namun sekarang di sejumlah tempat juga menyediakan daging ayam untuk yang tidak bisa makan babi.

Baca juga: Apa Itu Tradisi Bakar Batu di Papua?

Tradisi bakar batu juga sebagai alat silaturahmi dengan keluarga dan kerabat, menyambut kabar gembira, mengumpulkan prajurit untuk berperang serta pesta setelah berperang, serta perdamaian dengan kelompok yang berperang.

Tradisi bakar batu juga kerap dilakukan untuk menghimpun orang dalam proses pembukaan lahan, kelahiran, kematian, berburu, perkawinan, membangun rumah, dan sebagainya terutama bersifat memobilisasi massa dalam jumlah besar.

Ritual bakar batu juga sebagai simbol kesederhanaan masyarakat Papua.

Bagi komunitas muslim di Papua, dalam menyambut ramadhan mereka juga melakukan tradisi bakar batu. Namun, media yang dimasak adalah ayam.

Sumber:

jdihn.go.idprobolinggokab.go.idrapafm.pakpakbharatkab.go.idwww.indonesia.go.id, dan kids.grid.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com