Salin Artikel

Mengenal 7 Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya, Ada Tradisi Bakar Batu di Papua

KOMPAS.com - Upacara adat merupakan kekayaan budaya di Indonesia.

Upacara adat merupakan warisan turun temurun yang diadakan sesuai kepercayaan masyarakat setempat.

Setiap upacara adat memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada upacara yang diadakan untuk pernikahan, kelahiran, maupun kematian.

Berikut ini sejumlah upacara adat dan tujuanya di Indonesia.

Upacara Adat Peusijuek merupakan upacara adat di Aceh, sebagai bentuk syukur terhadap keselamatan dan kesuksesan dalam meraih sesuatu.

Upacara dilakukan saat harapan yang diinginkan tercapai, seperti mempunyai sawah, mempunyai kendaraan, memperolah jabatan baru, naik haji, dan sebagainya.

Upacara dipimpin tokoh agama dengan doa-doa keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Upacara Adat Ngebabali di Lampung

Upacara Adat Ngebabali berasal dari Lampung, khususnya Lampung Barat.

Upacara Adat Ngababali memiliki tujuan untuk melindungi hutan di masyarakat Lampung Barat.

Upacara dilakukan saat membuka huma atau perladangan baru yang dibersihkan untuk ditanami. 

Selain itu, upacara dilakukan untuk mendirikan rumah dan kediaman yang baru, atau juga untuk membersihkan rumah angker yang memiliki aura gaib jahat.

Upacara adat yadnya kasada dilakukan oleh suku Tengger (Jawa Timur), terutama masyakarakat yang memeluk agama Hindu.

Upacara sebagai wujud syukur dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi serta para leluhur.

Rangkaian doa yang dilantunkan untuk meminta keberkahan, kemakmuran, dan keselamatan untuk dijauhkan dari malapetaka.

Pada puncak upacara adat yadnya kasada, pada tengah malam, suku Tenger akan beramai-ramai menuju Gunung Bromo untuk mengantarkan sesajen.

Sesajen tersebut berupa hasil ternak dan pertanian untuk dilarung ke kawah sebagai simbol pengorbanan yang dilakukan oleh para leluhur.

Upacara adat ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali.

Ritual ini dilakukan untuk mengembalikan roh ke leluhur ke tempat asalnya.

Tujuan upacara ngaben adalah mempercepat ragha sarira agar dapat dikembalikan ke asalnya, yaitu panca maha buthadi alam ini dan bagi atma dapat cepat menuju alam pitra.

Prosesi ngaben dilakukan antara tiga sampai tujuh hari setelah jenazah meninggal, namun ada juga yang dilakukan sebulan setelah jenazah meninggal. 

Setelah proses kremasi, abu jenazah dihanyutkan ke laut atau sungai.

5. Upacara Adat Makikuwa di Sulawesi Utara

Upacara Adat Makikuwa dilaksanakan oleh masyarakat suku Minahasa, Manado, Sulawesi Utara.

Upacara adat ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan sepanjang tahun oleh Tuhan Yang Maha Esa.

6. Upacara Adat Dahau di Kalimantan Timur

Upacara Adat Dahau adalah upacara pemberian nama anak di Kalimantan Timur.

Biasanya, upacara ini digelar oleh keluarga bangsawan atau keluarga mampu yang terpandang di tempat tinggalnya.

Banyak ritual yang dilakukan pada upacara ini, sehingga upacara berlangsung selama satu bulan.

Upacara adat Dahau merupakan upacara adat yang sering dilakukan suku Dayak, Kalimantan Timur.

Tradisi Bakar Batu di Papua adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga sebagai simbol solidaritas yang kuat.

Ritual tradisi bakal batu adalah memasak bersama yang bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur kepada sang pemberi kehidupan. Prosesi memasaknya menggunakan bara batu.

Umumnya, bahan yang dimasak adalah daging babi, namun sekarang di sejumlah tempat juga menyediakan daging ayam untuk yang tidak bisa makan babi.

Tradisi bakar batu juga sebagai alat silaturahmi dengan keluarga dan kerabat, menyambut kabar gembira, mengumpulkan prajurit untuk berperang serta pesta setelah berperang, serta perdamaian dengan kelompok yang berperang.

Tradisi bakar batu juga kerap dilakukan untuk menghimpun orang dalam proses pembukaan lahan, kelahiran, kematian, berburu, perkawinan, membangun rumah, dan sebagainya terutama bersifat memobilisasi massa dalam jumlah besar.

Ritual bakar batu juga sebagai simbol kesederhanaan masyarakat Papua.

Bagi komunitas muslim di Papua, dalam menyambut ramadhan mereka juga melakukan tradisi bakar batu. Namun, media yang dimasak adalah ayam.

Sumber:

jdihn.go.id, probolinggokab.go.id, rapafm.pakpakbharatkab.go.id, www.indonesia.go.id, dan kids.grid.id.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/18/230414678/mengenal-7-upacara-adat-di-indonesia-dan-tujuannya-ada-tradisi-bakar-batu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke