Saiful mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus RT dan RW, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB untuk memastikan dugaan tersebut.
Dia menambahkan, DLH KBB pun telah mengambil sampel air Situ Ciburuy yang tercemar limbah, namun hingga sekarang belum diketahui hasilnya.
Berdasarkan cerita warga, Saiful menyebutkan, pencemaran limbah di Situ Ciburuy kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan beberapa pencemaran yang terjadi dalam puluhan tahun terakhir.
"Kalau pencemaran yang dulu, dua hari juga sudah hilang lagi bau dan warna hitamnya. Kalau sekarang mungkin sudah sepuluh hari masih bertahan," terangnya.
Saiful pun menyayangkan, DLH KBB terlambat mengantisipasi pencemaran limbah di Situ Ciburuy sehingga berdampak fatal bagi warga di sekitarnya.
Baca juga: Diduga Lakukan Pencemaran Limbah, Pabrik di Sekitar Situ Ciburuy Bandung Barat Disatroni Petugas
"Memang sering tercemar tapi tidak ada tindak lanjut dari DLH. Sudah seperti ini baru bertindak, seharusnya sebelum terjadi pencemaran harus bertindak. Setelah terjadi dan berdampak pada masyarakat baru kewalahan," tegasnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH KBB, Idad Saadudin, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk menindaklanjuti pencemaran limbah di Situ Ciburuy.
"Malam kemarin kami sudah turun, hari ini DLH dan Satpol PP KBB akan turun lagi untuk pengecekan ke Situ Ciburuy," kata Idad.
Berdasarkan hasil pengecekan sementara, Idad menyampaikan, pencemaran Situ Ciburuy merupakan akibat adanya pencucian kantong atau karung bekas industri.
"Dugaan kami itu (pencemarannya) dari air pencucian jumbo bag bekas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.