Karena banyak karyawan yang menggunakan sepeda motor sendiri sehingga jumlah penumpang menurun.
"Ditambah pandemi semakin parah. Dulu armadanya sampai 13 unit bus. Sekarang yang jalan tinggal empat unit," kata dia.
Dia menambahkan, setiap hari bus beroperasi dari pagi hingga sore. Jarak tunggu antara bus satu dengan lainnya cukup lama sekitar 1,5 jam karena hanya empat bus yang berjalan.
Terakhir berangkat dari Terminal Tirtonadi menuju ke Batu Jamus sekitar pukul 15.45 WIB. Dahulu bus terakhir berangkat dari terminal sekitar pukul 17.30 WIB.
"Sebenarnya ada jam ke Jamus karena perhitungan saya rugi tenaga, solar kan tidak ada. Biaya untuk menutup operasional dan solar itu tidak ada. Jadi, mendingan saya istirahat dilanjutkan sore," ungkap dia.
Baca juga: Kuliner Kesukaan Raja-raja Keraton Solo Bakal Disuguhkan dalam Welcome Dinner Delegasi G20
"Sekarang penumpangnya berkurang. Apalagi, ini masa panen lebih parah lagi penumpangnya. Banyak pedagang kasur yang libur," sambung dia.
Sistem zonasi PPDB online juga menjadi pengaruh dalam penurunan penumpang.
"Dulu banyak banyak anak-anak sekolah ke Solo. Sekarang tidak ada. Dulu kita mengantar anak sekolah sama pedagang-pedagang dan karyawan. Sekarang banyak karyawan naik sepeda motor sendiri dan ada yang dijemput dari pabrik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.