Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pelecehan Seksual Guru kepada Siswinya di Magelang, Poster #riyancabul Bermunculan di Sekitar Madrasah

Kompas.com - 02/07/2022, 16:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diduga telah melakukan pelecehan seksual verbal terhadap salah satu siswinya.

Tidak lama setelah itu, muncul sejumlah poster terpasang di tembok-tembok pagar tidak jauh dari madrasah. Poster hitam putih itu berisi tuntutan agar guru tersebut dihukum setimpal.

Pada poster disertakan foto diduga wajah guru Matematika itu. Kemudian tertulis #riyancabul #gurumesumpadamurid #tuntutsampaibui. Sejauh ini belum diketahui siapa pemasang poster-poster tersebut.

Baca juga: Viral Video Chat Mesum Guru Madrasah di Magelang kepada Siswinya

Seperti diketahui, belum lama ini viral di media sosial sebuah video berisi kumpulan percakapan antara guru pria dengan seorang siswi. Pada tangkapan layar terbaca, guru itu meminta siswa untuk mengirimkan foto selfie, namun ditolak.

Tidak berhenti sampai di situ. Guru yang biasanya dipanggil Pak Ryan oleh muridnya bahkan mengirimkan pesan bernada cabul kepada siswinya.

Kompas.com telah mengonfirmasi Handono, kepala madrasah tersebut, Jumat (1/7/2022). Handono menyatakan telah mengklarifikasi guru itu dan mengakui telah melakukan perbuatan tidak senonoh itu kepada siswanya.

"Yang dari chat itu, iya (mengakui)," kata Handono, di kantornya.

Pihaknya telah mengadakan pertemuan yang dihadiri guru tersebut, dan keluarga siswa, termasuk dengan kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kabupaten dan Kota Magelang.

Sebagai langkah tegas, pihaknya juga langsung memberhentikan guru tersebut. Handono berujar, guru tersebut mengampu mata pelajaran Matematika berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) sejak tahun 2016 silam.

"Kami sudah lakukan semua, klarifikasi sudah, diberhentikan pelakunya sudah, sudah klarifikasi ke orangtuanya sudah, (korban) dan anaknya sudah," kata Handono.

Plt Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan DP4KB, madrasah, dan pihak keluarga untuk asessment dan pendampingan psikologi terhadap korban.

"Saat ini, teman-teman menuju ke rumah korban mau berkoordinasi dengan keluarga dan melakukan asessment, pendampingan psikologi," terang Iwan.

Hasil dari asessment tersebut nantinya akan menjadi dasar menentukan langkah selanjutnya, terutama terkait pemulihan trauma korban dan sebagainya.

Baca juga: Dituntut 10 Tahun Penjara karena Kirim Chat Mesum ke Mahasiswi, Dosen Unsri Memohon Minta Dibebaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com