Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Minyak Goreng Curah Pakai KTP, Pedagang: "Kalau Mau Menaikkan Harga, Ya Dinaikkan Saja, Engga Usah Ribet"

Kompas.com - 29/06/2022, 21:32 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Penjual minyak goreng di Kabupaten Blora, Jawa Tengah bersuara tentang rencana pemerintah melakukan transisi pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) dengan aplikasi pedulilindungi.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki aplikasi tersebut, bisa menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat membeli minyak goreng curah.

Salah seorang penjual asal Cepu, Nita mengatakan rencana pemerintah menerapkan hal tersebut tidak akan berjalan lancar.

"Ya susah eh mas kalau minyak," ucap Nia saat ditemui Kompas.com di tokonya kompleks Pasar Cepu, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, konsumen akan beralih ke minyak goreng kemasan daripada membeli minyak goreng curah dengan menggunakan KTP (kartu tanda penduduk).

Baca juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai Pedulilindungi atau KTP, Warga Khawatir NIK-nya untuk Pinjol

Sebab, pembelian minyak goreng curah di tingkat konsumen akan dibatasi maksimal 10 kilogram (kg) untuk satu NIK per harinya.

"Mereka harus mengumpulkan, misal UMKM dalam sehari mengumpulkan 25 kilo dalam bentuk jiriken 10, kan 250 kilo. Mereka diharuskan mengumpulkan 25 KTP itu yang susah," kata dia.

Selain itu, pembelian minyak goreng curah dengan menunjukkan KTP, dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh sejumlah oknum.

"Kalau memakai KTP kan takutnya ada penembakan KTP, jadi identitas kita disalahgunakan tidak menjadi privasi lagi," terang dia.

Meski demikian, selaku penjual minyak goreng, dirinya tetap akan mematuhi regulasi yang nantinya akan diterapkan oleh pemerintah.

"Makanya kita di sini dikasih waktu dua minggu untuk mengimbau semua konsumen untuk memakai KTP . Itu yang susah. Kami minta keringanan untuk pengecer untuk enggak pakai KTP sudah enggak bisa, dikarenakan untuk meminimalisir kelangkaan," ujar dia.

Hal senada diungkapkan oleh Siti, yang merupakan penjual minyak goreng lainnya. Menurutnya, pembelian minyak goreng curah dengan menunjukkan KTP akan menyusahkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Kalau 10 kilo per KTP kan itu untuk konsumen. Lha kalau mereka yang jualan kerupuk, butuh 1 kuintal lebih, dampaknya gimana? apa mengumpulkan KTP 100? gimana sih kok malah susah semua. Mending kalau mau menaikkan harga, ya dinaikkan saja, enggak usah dibikin ribet," kata dia.

Baca juga: Jual Minyak Goreng Curah Pakai Pedulilindungi, Pedagang: Bikin Ribet Saja, Kita Gaptek

Bahkan dirinya menyebut, sampai saat ini belum ada edukasi ataupun sosialisasi dari instansi terkait mengenai rencana kebijakan tersebut.

"Pemerintah belum mengadakan edukasi atau sosialisasi," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang pembeli minyak goreng, Kasnur mengungkapkan banyaknya masyarakat yang tidak setuju dengan rencana pemerintah tersebut.

"Ya banyak yang komplain karena kesulitan cara belinya, karena pakai aplikasi dan NIK. Kadang banyak warga yang enggak punya hape android," ujar dia.

Bahkan dirinya menjelaskan, di sejumlah tempat, sudah ada penjual minyak goreng yang mengharuskan pakai KTP.

"Kalau enggak pakai KTP, enggak dilayani untuk membeli minyak goreng," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com