Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan menyebutkan, situasi harga kelapa sawit sekarang serba sulit.
Kini pabrik kesulitan menjual crude palm oil (CPO) karena tangki penampungan sudah penuh, sedangkan CPO belum mendapatkan pembeli.
"Belum ada pembeli CPO di pabrik sehingga mereka tidak siap lagi menampung TBS petani. Langkahnya ada di pemerintah pusat permudah eksport CPO jangn berbelit-belit, " ujar Ricky.
Baca juga: Tak Ada Kapal Pengangkut, Harga Sawit di Bangka Belitung Anjlok
Ricky menyebutkan, pemerintah hanya bisa mengimbau dan menegur pabrik mematuhi harga yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Kalau kondisi normal, pabrik tidak patuh kita bisa tegakkan sesuai Permentan nomor 1 tahun 2022 sampai pencabutan izin. Tapi sekarang kondisi tidak normal pabrik masih membeli TBS saja sudah sangat kita syukurin," demikian Ricky.
Sebelumnya, sejumlah pabrik pengolahan CPO menolak membeli buah kepala sawit dari petani karena tangki penampungan penuh.
Hal ini terjadi karena pabrik belum mendapatkan pembeli untuk ekspor CPO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.