Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Serang dan Anggota DPRD Bandung Buat Surat "Titip" Siswa di PPDB, Pengamat: Wujud Nyata Tindakan Koruptif

Kompas.com - 28/06/2022, 18:13 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya foto yang memperlihatkan surat rekomendasi Wali Kota Serang Syafrudin kepada SMAN 1 Serang untuk menerima salah satu calon siswa yang mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah tersebut.

Surat tersebut viral di media sosial usai diunggah akun twitter @dawiguna.

Dalam foto tersebut terlihat, di bagian atas terdapat kop surat burung garuda bertuliskan WALIKOTA SERANG.

"Untuk dapat dibantu masuk ke SMAN 1 Kota Serang dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru yang sedang diselenggarakan," demikian isi surat rekomendasi tersebut yang dikutip Kompas.com.

Baca juga: Buat Surat Rekomendasi Titip Siswa di PPDB Banten, Wali Kota Serang Sebut Bukan untuk Anak Pejabat tapi Warga

Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi Bandung, Jawa Barat.

Salah satu anggota DPRD Kota Bandung dari Komisi D, H Erwin juga membuat surat rekomendasi yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Dedi Supandi.

Surat itu berisi, Erwin memohon kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat agar menerima salah satu siswa masuk ke salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri.

Surat yang dikeluarkan tanggal 17 Juni 2022 tersebut juga ditembuskan kepada SMK Negeri 2 Bandung, SMK Negeri 15 Bandung, SMK Pekerjaan Umum Negeri Bandung, SMK Negeri 8 Bandung dan SMK Negeri 9 Bandung.

Baca juga: Anggota DPRD Kota Bandung Bikin Surat ke Disdik Jabar, Titip Siswa Masuk ke SMK Negeri

Surat yang dibuat Wali Kota Serang dan Anggota DPRD Bandung itu dibuat dengan alasan untuk membantu warga.

Terkait adanya surat rekomendasi tersebut, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, perbuatan itu merupakan tindakan nyata koruptif.

"Ini wujud nyata tindakan koruptif yang terjadi di sektor pendidikan," kata Ubaid, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Alasan Wali Kota Serang Buat Surat Titip Siswa di PPDB Banten

Kata Ubaid, jika ingin membantu warga, yang diprioritaskan harusnya adalah anak-anak yang selama ini left behind (tertinggal), bukan malah kasi karpet merah untuk anak-anak pejabat.

Apalagi, sambungnya, yang diperebutkan ini adalah kursi negeri.

"Mestinya kejadian ini menyadarkan kita semua ada yang salah dengan sistem PPDB kita," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Serang Titip Siswa di PPDB Banten, Ombusdman: Masuk Malaadministrasi

Saat ditanya alasan dibuatnya surat rekomedansi itu untuk membantu warga, Ubaid mengatakan, jika memang ingin membantu, harusnya semua warga dibantu.

"Caranya ya bikin kebijakan atau regulasi yang melindungi hak semua anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminatif," ungkapnya.

Ketika disinggung setiap penerimaan PPDB apakah ada intervensi kepala daerah atau pejabat, Ubaid mengungkapkan hal itu pasti ada.

"Selalu ada tapi kaya kentut, nyata kejadiannya tapi susah cari pelakunya karena dilakukan dengan sangat tertutup dan rapi," ujarnya.

Baca juga: Viral, Unggahan Foto Surat Anggota DPRD Kota Bandung Titip Siswa di PPDB

Agar tidak terjadi lagi adanya siswa titipan dari pejabat dalam PPDB, Ubaid pun meminta harus ada keterbukaan informasi dari pihak sekolah dan juga partisipasi dari semua pihak untuk terlibat dalam pengawasan.

Selain itu, sambungnya, juga ada jaminan perlindungan terhadap saksi atau pelapor.

"Sekolah juga harus membuka posko pengaduan PPDB dan mekanisme komplain yang transparan jika ada kasus-kasus dalam PPDB," pungkasnya.

Baca juga: Tanggapan Disdik Jabar soal Surat Titip Siswa dari Anggota DPRD Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com