Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Denin Setor Rp 13 Juta untuk ke Malaysia, Kapal yang Ditumpanginya Tenggelam, 6 Rekannya Hilang

Kompas.com - 24/06/2022, 12:15 WIB
Rachmawati

Editor

Alasannya, karena harus menunggu calon PMI yang lain tiba.

Baca juga: Tangis Masnah Pecah, Suaminya Jadi Korban Tewas Tenggelamnya Kapal Pengangkut PMI Ilegal di Perairan Batam

Akhirnya, pada Jumat (16/6/2022) malam sekira 19.30 WIB, mereka diangkut pakai mobil pribadi langsung dibawa ke tepi laut.

"Saya nggak tahu itu dimana. Tapi banyak pohon kelapa dan langsung pinggir laut. Disitu hanya ada dua orang laki-laki, tekong dan ABK kapal yang kami jumpai," kata Denin.

Saat diturunkan dari mobil, satu rombongan Denin semua berjumlah 8 orang. Termasuk salah satu korban yang ditemukan meninggal dunia oleh Otoritas Singapura.

"Kami langsung disuruh cepat-cepat masuk kapal. Suruh baris rapat dan menundukkan kepala," kata Denin.

Hanya saja, setelah berlayar kurang lebih 30 menit, kapal yang mereka tumpangi mati mesin.

Baca juga: Sebagian PMI Ilegal Asal NTB yang Tenggelam di Batam Ditemukan Meninggal

Di tengah laut yang gelap gulita, gelombang disertai angin kencang pun menghantam kapal.

Menurut Denin, saat malam kejadian itu, rombongan calon PMI sudah histeris meminta tolong. Hanya saja, dengan kondisi yang gelap gulita, hanya ada lautan dan angin kencang.

"Kapal kami mulai dihantam ombak kuat hingga terbalik. Saat itu, saya hanya ingat anak dan istri. Berdzikir juga. Kapal pun akhirnya terbalik. Nggak terungkapkan lah kejadian itu," kata Denin.

Jika mengingat kejadian malam itu, Denin merasa tak kuat menahan kepiluan hatinya.

"Kejam lah. Sudah keluar duit, malahan seperti ini yang terjadi. Alhamdullillah masih dapat selamat, masih bisa ketemu anak dan istri nanti setelah pulang," kata Denin dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Sebagian PMI Ilegal Asal NTB yang Tenggelam di Batam Ditemukan Meninggal

Suasana di rumah warga yang menduga keluarganya menjadi penumpang kapal PMI ilegal yang tenggelam di BatamKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Suasana di rumah warga yang menduga keluarganya menjadi penumpang kapal PMI ilegal yang tenggelam di Batam
Dia menyebut, untuk bisa berangkat menjadi PMI ke Malaysia Denin mengaku telah mengeluarkan uang sebesar Rp 13 juta.

Uang tersebut telah ia bayar lunas pada agen penampung PMI di kampung halamannya bernama Tori.

"Saya langsung bayar cash itu. Kami, PMI bervariasi bayarnya. Ada yang bayar Rp 13 juta, ada yang Rp 8,8 juta dan ada juga yang Rp 6 juta, tergantung agen penampungnya," ujar Denin.

Denin mengaku uang yang ia gunakan membayar kepada agen penampung merupakan tabungan istrinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com