Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian PMI Selamat dari Tenggelamnya Kapal di Perairan Batam, Mati Mesin hingga Dihantam Gelombang

Kompas.com - 24/06/2022, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan Kapal pengangkut 30 Pekerja Migran Indonesia di Perairan Nongsa Batam, Jumat (16/6/2022) lalu menyisakan trauma pada Muhammad Zohir Abas (21).

Pemuda ini mengaku masih mengingat dengan jelas detik-detik sebelum kapal terbalik hingga membuat para penumpang jatuh ke laut dan 7 di antaranya hingga sampai sekarang.

Saat ditemui di Shelter BP2MI Kepri, Selasa (21/6/2022) sore, Abas mengaku bersyukur berhasil selamat dari musibah itu.

Dia mengaku, saat di lautan, jeriken kosong berukuran kecil lah yang menjadi penyelamat Abas saat kapal yang ditumpanginya terbalik.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Perairan Singapura, Ternyata PMI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Batam

Abas tak bisa membayangkan jika tak ada jeriken kecil itu, bisa saja dia ikut tenggelam bersama tujuh rekannya yang hingga kini belum ditemukan.

"Malam saat kejadian itu, tak tau lagi menggambarkan suasananya. Semua sudah berpasrah. Apalagi saat detik-detik kapal kami terbalik," ujar pria yang akrab dipanggil Abas itu.

Kapal yang mereka tumpangi bersama 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya terbalik dihantam gelombang laut.

"Masih terbayang-bayang kejadian itu. Tak akan terlupakan seumur hidup, saya bisa selamat dari kematian," ujar Abas penuh rasa bersyukur.

Baca juga: Cerita Sumaini Menanti Kabar Suami, PMI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Perairan Batam

Sejumlah TKI Ielgal yang berhasl diselamtkan setelah kapal yang ditumpangi mereka terbalik dan tenggelam di perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (16/6/2022) malam tadi.DOK BASARNAS Sejumlah TKI Ielgal yang berhasl diselamtkan setelah kapal yang ditumpangi mereka terbalik dan tenggelam di perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (16/6/2022) malam tadi.
Abas masih mengingat betul kejadian malam itu. Apalagi saat ia bertahan hidup di tengah laut dengan bermodalkan jeriken.

Abas pun menceritakan detik-detik peristiwa malam itu. Ia mengaku malam itu mereka diangkut pakai kapal Fiber.

"Kapalnya itu kecil, harusnya cuma muat 15 orang namun kami di dalamnya ada 30 orang. Setelah semua penumpang dimasukkan dalam kapal lalu kapal langsung berangkat," katanya.

Dengan kecepatan tinggi, kapal pun langsung melesat memasuki alur perairan yang dalam. Menurutnya, saat memandu kapal sang tekong kapal terlihat cukup berpengalaman.

Baca juga: Pencarian TKI Ilegal Korban Kapal Terbalik di Perairan Batam Dihentikan, Hanya 1 dari 7 Korban Hilang yang Ditemukan

Itu dia lihat dari cara memandu. Meski semua terlihat gelap, namun tekong mampu memecah gelombang laut.

"Berlayar kurang lebih sekitar 20 menit, tiba-tiba kapal kami mati mesin di pertengahan laut. Kami pun di dalam kapal panik. Kata tekong malam itu, mesin kapal mereka rusak kena kayu," katanya.

Abas menyebut, malam itu juga, mereka berusaha memperbaiki kapal namun tak kunjung bisa. Angin dan gelombang laut pun terus menghantam kapal yang berisikan 30 PMI.

"Malam itu semua aktivitas tak ada kelihatan. Memang serba gelap gulita semua. Depan, belakang dan samping kiri kanan tak ada kelihatan, gelap semua," kata Abas.

Baca juga: Tangis Masnah Pecah, Suaminya Jadi Korban Tewas Tenggelamnya Kapal Pengangkut PMI Ilegal di Perairan Batam

Sebagian TKI Ilegal yang berhasil diselamatkan setelah kapal yang ditumpangi mereka terbalik dan kemudian tenggelam di perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (16/6/2022) malam tadi.DOK HUMAS BASARNAS Sebagian TKI Ilegal yang berhasil diselamatkan setelah kapal yang ditumpangi mereka terbalik dan kemudian tenggelam di perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (16/6/2022) malam tadi.
Beberapa menit terombang ambing, kapal yang ditumpangi 30 PMI pun terus diterjang gelombang hingga akhirnya terbalik.

"Pas kapal mau terbalik, suasana malam itu menegangkan. Ada yang histeris minta pertolongan, berdzikir, sebut nama anak dan istri, tak terbayang lah, apalagi pas lihat kiri kanan gelap gulita," ujar Abas menceritakan kejadian malam itu.

Abas juga mengaku sudah berpasrah pada malam itu. Tak ada yang bisa ia perbuat.

"Saya hanya bilang mak, pak, maafkan Abas. Lalu saya doa berdzikir menyerahkan diri," tutur Abas.

Malam itu pun bagai ajal kematian bagi 30 PMI yang ingin mengadu nasib ke Malaysia. Semua hanyut, hanya mereka yang bisa bertahan yang dapat hidup.

Baca juga: Turun Rp 100.000, Harga Tiket PP Feri Batam-Singapura Jadi Rp 700.000

Saat menceritakan kejadianitu, mata Abas berkaca-kaca. Namun Abas berusaha terlihat tegar, lantaran ia masih seorang diri.

"Kalau saya sih gak apa apa (single). Lah seperti paman saya, Amat (PMI). Kalau sempat tenggelam gimana anak dan istrinya di kampung halaman, bisa terancam hidup keluarganya," kata Abas.

Saat kapal terbalik, Abas menyebut semua penumpang berupaya menyelamatkan diri.

Ada yang berpegangan pada badan kapal, menggapai benda yang mengapung dan berusaha bertahan berenang.

"Malam itu saya sudah pasrah. Apalagi saya tidak tahu berenang. Paman saya Amat, tiba tiba memberikan saya jeriken kecil. Itulah yang saya pegang hingga akhirnya pertolongan datang," kata Abas.

Baca juga: 320 Sapi Hewan Kurban Asal Lampung Tengah Tiba di Batam, 1 Ekor Mati

Menurut Abas, ia tak melihat rekannya saat kejadian itu berlangsung. Sebab, semua serba gelap.

Abas hanya mendengar teriakan meminta tolong. Kurang lebih sekitar dua jam, mereka pun diselamatkan nelayan hingga akhirnya dibawa ke dermaga TNI AL.

"Jera lah saya. Tak akan mau lagi, cukup lah berkebun di kampung halaman mengadu nasib," ungkap Abas mengusap dadanya.

Abas terlihat lapang dada menerima kejadian yang menimpa dirinya.

Abas mengaku tak punya banyak rencana setelah kejadian itu, dia hanya ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu Ibu dan ayahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com