Salin Artikel

Kesaksian PMI Selamat dari Tenggelamnya Kapal di Perairan Batam, Mati Mesin hingga Dihantam Gelombang

Pemuda ini mengaku masih mengingat dengan jelas detik-detik sebelum kapal terbalik hingga membuat para penumpang jatuh ke laut dan 7 di antaranya hingga sampai sekarang.

Saat ditemui di Shelter BP2MI Kepri, Selasa (21/6/2022) sore, Abas mengaku bersyukur berhasil selamat dari musibah itu.

Dia mengaku, saat di lautan, jeriken kosong berukuran kecil lah yang menjadi penyelamat Abas saat kapal yang ditumpanginya terbalik.

Abas tak bisa membayangkan jika tak ada jeriken kecil itu, bisa saja dia ikut tenggelam bersama tujuh rekannya yang hingga kini belum ditemukan.

"Malam saat kejadian itu, tak tau lagi menggambarkan suasananya. Semua sudah berpasrah. Apalagi saat detik-detik kapal kami terbalik," ujar pria yang akrab dipanggil Abas itu.

Kapal yang mereka tumpangi bersama 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya terbalik dihantam gelombang laut.

"Masih terbayang-bayang kejadian itu. Tak akan terlupakan seumur hidup, saya bisa selamat dari kematian," ujar Abas penuh rasa bersyukur.

Abas pun menceritakan detik-detik peristiwa malam itu. Ia mengaku malam itu mereka diangkut pakai kapal Fiber.

"Kapalnya itu kecil, harusnya cuma muat 15 orang namun kami di dalamnya ada 30 orang. Setelah semua penumpang dimasukkan dalam kapal lalu kapal langsung berangkat," katanya.

Dengan kecepatan tinggi, kapal pun langsung melesat memasuki alur perairan yang dalam. Menurutnya, saat memandu kapal sang tekong kapal terlihat cukup berpengalaman.

Itu dia lihat dari cara memandu. Meski semua terlihat gelap, namun tekong mampu memecah gelombang laut.

"Berlayar kurang lebih sekitar 20 menit, tiba-tiba kapal kami mati mesin di pertengahan laut. Kami pun di dalam kapal panik. Kata tekong malam itu, mesin kapal mereka rusak kena kayu," katanya.

Abas menyebut, malam itu juga, mereka berusaha memperbaiki kapal namun tak kunjung bisa. Angin dan gelombang laut pun terus menghantam kapal yang berisikan 30 PMI.

"Malam itu semua aktivitas tak ada kelihatan. Memang serba gelap gulita semua. Depan, belakang dan samping kiri kanan tak ada kelihatan, gelap semua," kata Abas.

"Pas kapal mau terbalik, suasana malam itu menegangkan. Ada yang histeris minta pertolongan, berdzikir, sebut nama anak dan istri, tak terbayang lah, apalagi pas lihat kiri kanan gelap gulita," ujar Abas menceritakan kejadian malam itu.

Abas juga mengaku sudah berpasrah pada malam itu. Tak ada yang bisa ia perbuat.

"Saya hanya bilang mak, pak, maafkan Abas. Lalu saya doa berdzikir menyerahkan diri," tutur Abas.

Malam itu pun bagai ajal kematian bagi 30 PMI yang ingin mengadu nasib ke Malaysia. Semua hanyut, hanya mereka yang bisa bertahan yang dapat hidup.

Saat menceritakan kejadianitu, mata Abas berkaca-kaca. Namun Abas berusaha terlihat tegar, lantaran ia masih seorang diri.

"Kalau saya sih gak apa apa (single). Lah seperti paman saya, Amat (PMI). Kalau sempat tenggelam gimana anak dan istrinya di kampung halaman, bisa terancam hidup keluarganya," kata Abas.

Saat kapal terbalik, Abas menyebut semua penumpang berupaya menyelamatkan diri.

Ada yang berpegangan pada badan kapal, menggapai benda yang mengapung dan berusaha bertahan berenang.

"Malam itu saya sudah pasrah. Apalagi saya tidak tahu berenang. Paman saya Amat, tiba tiba memberikan saya jeriken kecil. Itulah yang saya pegang hingga akhirnya pertolongan datang," kata Abas.

Menurut Abas, ia tak melihat rekannya saat kejadian itu berlangsung. Sebab, semua serba gelap.

Abas hanya mendengar teriakan meminta tolong. Kurang lebih sekitar dua jam, mereka pun diselamatkan nelayan hingga akhirnya dibawa ke dermaga TNI AL.

"Jera lah saya. Tak akan mau lagi, cukup lah berkebun di kampung halaman mengadu nasib," ungkap Abas mengusap dadanya.

Abas terlihat lapang dada menerima kejadian yang menimpa dirinya.

Abas mengaku tak punya banyak rencana setelah kejadian itu, dia hanya ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu Ibu dan ayahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan

https://regional.kompas.com/read/2022/06/24/111100378/kesaksian-pmi-selamat-dari-tenggelamnya-kapal-di-perairan-batam-mati-mesin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke