"Malam itu semua aktivitas tak ada kelihatan. Memang serba gelap gulita semua. Depan, belakang dan samping kiri kanan tak ada kelihatan, gelap semua," kata Abas.
Beberapa menit terombang ambing, kapal yang ditumpangi 30 PMI pun terus diterjang gelombang hingga akhirnya terbalik.
"Pas kapal mau terbalik, suasana malam itu menegangkan. Ada yang histeris minta pertolongan, berdzikir, sebut nama anak dan istri, tak terbayang lah, apalagi pas lihat kiri kanan gelap gulita," ujar Abas menceritakan kejadian malam itu.
Abas juga mengaku sudah berpasrah pada malam itu. Tak ada yang bisa ia perbuat.
"Saya hanya bilang mak, pak, maafkan Abas. Lalu saya doa berdzikir menyerahkan diri," tutur Abas.
Malam itu pun bagai ajal kematian bagi 30 PMI yang ingin mengadu nasib ke Malaysia. Semua hanyut, hanya mereka yang bisa bertahan yang dapat hidup.
Baca juga: Turun Rp 100.000, Harga Tiket PP Feri Batam-Singapura Jadi Rp 700.000
Saat menceritakan kejadianitu, mata Abas berkaca-kaca. Namun Abas berusaha terlihat tegar, lantaran ia masih seorang diri.
"Kalau saya sih gak apa apa (single). Lah seperti paman saya, Amat (PMI). Kalau sempat tenggelam gimana anak dan istrinya di kampung halaman, bisa terancam hidup keluarganya," kata Abas.
Saat kapal terbalik, Abas menyebut semua penumpang berupaya menyelamatkan diri.
Ada yang berpegangan pada badan kapal, menggapai benda yang mengapung dan berusaha bertahan berenang.
"Malam itu saya sudah pasrah. Apalagi saya tidak tahu berenang. Paman saya Amat, tiba tiba memberikan saya jeriken kecil. Itulah yang saya pegang hingga akhirnya pertolongan datang," kata Abas.
Baca juga: 320 Sapi Hewan Kurban Asal Lampung Tengah Tiba di Batam, 1 Ekor Mati
Menurut Abas, ia tak melihat rekannya saat kejadian itu berlangsung. Sebab, semua serba gelap.
Abas hanya mendengar teriakan meminta tolong. Kurang lebih sekitar dua jam, mereka pun diselamatkan nelayan hingga akhirnya dibawa ke dermaga TNI AL.
"Jera lah saya. Tak akan mau lagi, cukup lah berkebun di kampung halaman mengadu nasib," ungkap Abas mengusap dadanya.
Abas terlihat lapang dada menerima kejadian yang menimpa dirinya.
Abas mengaku tak punya banyak rencana setelah kejadian itu, dia hanya ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu Ibu dan ayahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.