Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ekor Sapi Perah Terkapar di Kawasan Pasar Hewan Boyolali, Dibeli dari Jatim dan Diduga PMK

Kompas.com - 23/06/2022, 21:38 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh ekor sapi jenis perah tergeletak di kawasan pasar hewan Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis (23/6/2022).

Sapi-sapi tersebut merupakan milik warga Desa Jelok yang baru saja dibeli dari wilayah Jawa Timur.

Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan Boyolali, Sapto Hadi Darmono menyampaikan, sapi-sapi tersebut tiba di Boyolali dan diturunkan di sekitar pasar hewan Jelok sekitar pukul 03.00 WIB.

Diduga karena suhu yang panas selama di perjalanan membuat sapi-sapi itu menjadi lemas. Sehingga pada saat diturunkan tidak kuat berdiri dan tergeletak.

"Karena ada laporan warga, saya pukul 05.00 WIB sudah sampai di pasar hewan Jelok untuk melihat kondisi sapi tersebut," kata Sapto dihubungi via telepon, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Peternak Terdampak PMK Dapat Sembako, Bupati Semarang Siapkan SE Penyembelihan Kurban

Menurut dia dari tujuh ekor tersebut, empat ekor sapi tergeletak di dalam pasar hewan. Sedangkan tiga lainnya di luar pasar.

"Sebetulnya empat ekor yang tergeletak di dalam pasar hanya untuk transit. Karena si pemilik itu di rumahnya tidak ada tempat penurunan sapi," terang Sapto.

Karena didatangkan dari luar daerah, sapi-sapi tersebut langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan ada beberapa sapi yang mengarah ke penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Dari informasi katanya di sana (Jawa Timur) ada sapi murah. Sehingga warga ini membeli di sana tujuh ekor sapi yang kemungkinan harganya lebih miring dari pada di sini," jelas dia.

Setelah diketahui mengalami gejala yang mengarah PMK, sapi tersebut langsung dipisahkan dengan sapi lainnya supaya tidak menulari. Selama dipisahkan atau diisolasi, kata Sapto sapi tersebut tetap mendapatkan pemantauan dan pengawasan dokter hewan.

Kemudian kawasan pasar hewan Jelok yang dijadikan sebagai transit langsung disterilkan dengan disemprot disinfektan. Hal tersebut agar virus PMK yang dibawa oleh sapi tersebut tidak menulari terhadap ternak lainnya di sekitar pasar.

"Setelah sapi-sapi itu dibawa pulang pemiliknya pasar hewan itu langsung saya sterilkan dengan disemprot disinfektan," kata Sapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com