Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dodi Sukaton, dari Di-"bully" seperti Pria Tulang Lunak hingga Raih Gelar Putra Taruna Nusantara 2021

Kompas.com - 23/06/2022, 08:21 WIB
Reni Susanti

Editor

ASAHAN, KOMPAS.com - Tidak ada yang tahu masa depan. Ungkapan itu sepertinya bisa disematkan untuk Dodi Sukaton, pemenang Duta Wisata Nasional dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.

Dalam akun TikToknya @dodisukato17, Dodi membagikan cerita bagaimana dirinya saat SMA kerap di-bully dengan sebutan "pria tulang lunak".

Hingga berita ini ditulis, video itu telah ditonton hingga 1,7 juta dan disukai 179.000 pengguna TikTok.

Baca juga: Ibu Siswa MTS yang Anaknya Tewas Setelah Di-bully Temannya Sebut Korban Dipukuli dengan Mata Ditutup di Sekolah

"Berkat didikan orangtua saya yang keras dan semangat dari teman-teman saya hingga meyakinkan saya untuk bisa bangkit sampai saat ini."

"Saya ingin membuktikan apa yang mereka sampaikan dulu tidak seperti yang mereka bayangkan. Saya mau membalas mereka dengan prestasi yang saya miliki," kata Dodi, dikutip dari Tribunnews, Rabu (22/6/2022).

Kini, dirinya menjadi pria gagah dengan sejumlah prestasi. Ia pun lulus dari sekolah kedinasan sebagai Taruna di Politeknik Pelayaran, Sumatera Barat.

Masa SMA

Dalam sebuah video, Dodi memperlihatkan video lawasnya semasa masih mengenakan seragam SMA. Ia berlenggok seperti bernyanyi dengan gaya menyerupai pria 'tulang lunak'.

Penampilannya seakan dianggap dekil dan disebut tidak ganteng.

"Mau jadi apalah kau nanti? Sudah enggak ganteng, tulang lunak! Banyak tingkah," tulis Dodi, Minggu (12/6/2022) dalam keterangan videonya.

Di-bully karena tari dan nyanyi

Dodi mengaku perundungan terhadap dirinya lantaran ia aktif dalam kegiatan tari dan juga menyanyi di desanya.

"Waktu saya SMA dulu kan saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid juga kalau di kampung saya."

Orang-orang yang dilatih nasyid olehnya semuanya perempuan. Ada kalanya bila akan tampil, Dodi yang memasangkan mereka jilbab dan mempersiapkan semuanya.

Baca juga: Di Balik Tanggapan Kasatpol PP soal Video Viral Perempuan Ditoyor Pengemis di Warung

"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi.

Dodi mengatakan, pada saat itu dirinya hanya pasrah menerima perundungan itu. Ia tidak membalas atau memberi perlawanan.

"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam, tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal), tapi apa boleh buat."

"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."

"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.

Pesan bagi pelaku bullying

Ia mengatakan, tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying. Beruntung, ia termasuk orang yang kuat menerima cacian dan hinaan yang dilontarkan padanya.

Kata Dodi, daripada melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.

"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."

Baca juga: Soal Siswa SD dan MTs Tewas Dikeroyok dan Di-bully, Pengamat: Jangan Dianggap Kasus Sepele dan Kecil

"Syukur alhamdulillah, saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar. Itu yang aku jadikan motivasi untuk bangkit."

"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depannya, jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," pungkas Dodi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Dodi Sukaton, Penerima Gelar Putra Taruna Nusantara 2021 yang Pernah Dibully saat SMA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com