Salin Artikel

Cerita Dodi Sukaton, dari Di-"bully" seperti Pria Tulang Lunak hingga Raih Gelar Putra Taruna Nusantara 2021

ASAHAN, KOMPAS.com - Tidak ada yang tahu masa depan. Ungkapan itu sepertinya bisa disematkan untuk Dodi Sukaton, pemenang Duta Wisata Nasional dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.

Dalam akun TikToknya @dodisukato17, Dodi membagikan cerita bagaimana dirinya saat SMA kerap di-bully dengan sebutan "pria tulang lunak".

Hingga berita ini ditulis, video itu telah ditonton hingga 1,7 juta dan disukai 179.000 pengguna TikTok.

"Berkat didikan orangtua saya yang keras dan semangat dari teman-teman saya hingga meyakinkan saya untuk bisa bangkit sampai saat ini."

"Saya ingin membuktikan apa yang mereka sampaikan dulu tidak seperti yang mereka bayangkan. Saya mau membalas mereka dengan prestasi yang saya miliki," kata Dodi, dikutip dari Tribunnews, Rabu (22/6/2022).

Kini, dirinya menjadi pria gagah dengan sejumlah prestasi. Ia pun lulus dari sekolah kedinasan sebagai Taruna di Politeknik Pelayaran, Sumatera Barat.

Masa SMA

Dalam sebuah video, Dodi memperlihatkan video lawasnya semasa masih mengenakan seragam SMA. Ia berlenggok seperti bernyanyi dengan gaya menyerupai pria 'tulang lunak'.

Penampilannya seakan dianggap dekil dan disebut tidak ganteng.

"Mau jadi apalah kau nanti? Sudah enggak ganteng, tulang lunak! Banyak tingkah," tulis Dodi, Minggu (12/6/2022) dalam keterangan videonya.

Di-bully karena tari dan nyanyi

Dodi mengaku perundungan terhadap dirinya lantaran ia aktif dalam kegiatan tari dan juga menyanyi di desanya.

"Waktu saya SMA dulu kan saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid juga kalau di kampung saya."

Orang-orang yang dilatih nasyid olehnya semuanya perempuan. Ada kalanya bila akan tampil, Dodi yang memasangkan mereka jilbab dan mempersiapkan semuanya.

"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi.

Dodi mengatakan, pada saat itu dirinya hanya pasrah menerima perundungan itu. Ia tidak membalas atau memberi perlawanan.

"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam, tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal), tapi apa boleh buat."

"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."

"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.

Pesan bagi pelaku bullying

Ia mengatakan, tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying. Beruntung, ia termasuk orang yang kuat menerima cacian dan hinaan yang dilontarkan padanya.

Kata Dodi, daripada melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.

"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."

"Syukur alhamdulillah, saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar. Itu yang aku jadikan motivasi untuk bangkit."

"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depannya, jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," pungkas Dodi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Dodi Sukaton, Penerima Gelar Putra Taruna Nusantara 2021 yang Pernah Dibully saat SMA

https://regional.kompas.com/read/2022/06/23/082124278/cerita-dodi-sukaton-dari-di-bully-seperti-pria-tulang-lunak-hingga-raih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke