Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Suku Mandar: Ilmu, Mata Pencaharian, dan Kepercayaan

Kompas.com - 22/06/2022, 20:57 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Suku Mandar adalah suku yang menempati Provinsi Sulawesi Barat.  

Suku Mandar memiliki beragama budaya yang menjadi bagian kehidupannya.

Suku ini memiliki pengetahuan bahari yang diwariskan secara turun temurun karena tanah mereka sulit untuk bercocok tanam. 

Sejarah Singkat Suku Mandar

Pada Abad ke-16, ada istilah 'persekutuan' antara tujuh kerajaan pesisir pantai dan tujuh kerajaan di Sulawesi barat.

Pada konferensi ke 14 kerajaan (Pitu Ba'bana Binanga Pitu Ulunna Salu) melahirkan suku Mandar.

Suku Mandar bermukim di Sulawesi Barat, sebagian di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Dalam catatan Het Landschap Balanipa suku Mandar dideskripsikan sebagai orang dengan hati tinggi, mudah tersinggung, sopan, mudah cemburu, memegang penuh tradisi, berkuasa, menghargai tamu, pemberani, dan sering memilih titik strategis dalam peperangan.

Menurut Tomes Pires, ahli obat-obatan Portugis, suku Mandar dikenal sebagai pelaut ulung. Hal ini karena, tanah mereka tidak subur sehingga tidak memungkinkan bercocok tanam.

Baca juga: Sandeq, Perahu Bercadik Tercepat Warisan Suku Mandar yang Terancam Punah

Catatan Memorie Leidjst Assistant Resident van Mandar (1937-1940) menyebutkan pelaut Mandar memiliki wilayah pelayaran yang luas, mulai Maluku hingga Papua Nugini. Ilmu pengetahuan mengenai kemaritiman diwariskan sejak zaman Austronesia.

Budaya Suku Mandar

Suku Mandar memiliki budaya yang menjadi bagian hidup masyarakat ini.

Bahasa Suku Mandar

Bahasa Mandar merupakan bahasa kelompok besar (Language of South Sulawesi). Bahasa ini hanya digunakan sesama suku Mandar dan terancam punah. Karena, generasi mudanya jarang menggunakan bahasa tersebut.

Ilmu Suku Mandar

Pagissangsang dikenal sebagai ilmu pengetahuan dalam bahasa Mandar, namun lebih dimaknai sebagai hal-hal mistik.

Ilmu tradisonal suku Mandar adalah melaut yang mencakup, yaitu ilmu kelautan (Pagissangsang Aposasiang), pengetahuan keperahuan (Pagissangsang Paqlopiang), dan pengetahuan tentang berlayar (Pagissangsang Sumobal).

Sistem Organisasi Suku Mandar

Sistem organisasi terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu Bangsawan, Tau Pia, Tau Biasa, dan Tau Mardika.

Baca juga: Rumah Boyang, Rumah Adat Suku Mandar Sulawesi Barat

Bangsawan adalah yang memimpin lembaga adat, tau pia adalah orang pilihan yang mendapatkan jabatan di lembaga adat, tau biasa adalah orang hasil perkawinan keturuan adaq dan biasa (bukan budak), serta Tau Mardika adalah orang yang garis keturunannya tidak diperhitungkan tapi sukses dalam pendidikan.

Mata Pencaharian Suku Mandar

Perahu Sadeq merupakan ikon suku Mandar, perahu ini merupakan warisan zaman Austronesia yang juga untuk muatan jarak jauh atau menangkap ikan.

Perahu dapat mencapai kecepatan 15-20 knot atau sekitar 30-40 Km dengan kondisi angin yang baik.

Perahu tersebut hanya diproduksi pande lopi (tukang perahu) Mandar, yang juga termasuk puncak evolusi pembuat perahu Nusantara.

Pada abad 18, perdagangan di laut sangat marak. Orang Mandar tidak hanya bekerja sebagai tukang perahu melainkan juga buruh perlabuhan.

Pada saat tersebut, mata pencaharian suku Mandar sudah beragam, seperti pedagang, jasa, politikus, pertanian, karyawan perusahaan, dan sebagainya.

Kepercayaan Suku Mandar

Ada tiga kepercayaan suku Mandar, yaitu animisme, agama Islam, dan campuran animisme dan agama Islam.

Baca juga: Cara Suku Mandar Lestarikan Al Quran Berusia 400 Tahun

Paham animisme tidak dilarang sepanjang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam, bahkan campuran kedua kepercayaan ini menghasilkan ritual-ritual dengan doa-doa dari Al Quran.

Kesenian Suku Mandar 

Kesenian Tugduq telah dikenal masyarakat Mandar sejak abad ke-10.

Saeyyang Pattuqduq berupa tarian arak-arakan kuda yang dihadiahkan orang tua kepada anak yang sudah mengkhatamkan Al Quran.

Saat ini, Saeyyang Pattuqtuq yang juga berarti kuda menari merupakan tarian yang dilakukan masyarakat Mandar saat kedatangan tamu atau dalam hajatan.

Sumber:

antro.fisip.unair.ac.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com