Bagi Dedy dan petugas lainnya, bukanlah pemandangan biasa melihat rusa jinak. Soalnya, rusa termasuk satwa yang sudah langka meski statusnya dilindungi pemerintah.
"Kami kaget melihat ada rusa yang sudah jinak," ujar Dedy.
Ia mengatakan, rusa itu peliharaan seorang warga bernama Dedi (30). Rusa itu dipelihara sejak kecil hingga dewasa dan tanduknya sudah cukup panjang.
"Rusa itu diberi nama Jaka sama pemiliknya. Usia rusa sudah 1,7 tahun. Tingginya sekitar satu meter dan panjang badan 1,5 meter," sebut Dedy.
Baca juga: Mayat Ditemukan di Lokasi Bekas Karhutla, Diduga Tewas Lemas Saat Padamkan Api
Dedy dan petugas lainnya meluangkan sedikit waktu melihat rusa itu. Petugas merasa terhibur dan rasa letih cukup hilang melihat tingkah rusa yang lucu dan menggemaskan.
"Rusa itu sangat patuh. Di suruh mandi masuk dia ke kolam yang dibuat sama pemiliknya. Minumnya susu. Sudah jinak seperti kerbau. Lucu melihatnya.
Sulit juga mendapatkan momen seperti ini. Kami pun merasa terhibur," ujar Dedy.
Menurut pengakuan pemiliknya, kata dia, rusa itu awalnya ditemukan oleh warga lain. Kemudian, dirawat oleh Dedi hingga besar.
Pemiliknya juga membuatkan kandang kayu di belakang rumahnya.
"Rusa dibuatkan kandang sama pemiliknya. Untuk makanannya bebas, kadang dikasih pisang dan buah lainnya serta makan dedaunan di semak-semak. Warga yang memeliharanya itu sangat menyayangi rusa tersebut," kata Dedy.
Baca juga: Kabut Asap akibat Karhutla Semakin Tebal, Aktivitas Pelayaran di Sungai Kapuas Terganggu
Dedy menambahkan, sepanjang perjalanan patroli, tidak ditemukan titik api karhutla.
Kendati demikian, pihaknya memintanya warga agar tidak membakar hutan dan lahan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Rohul, Zuljandri Rosa mengatakan, sejak Januari hingga saat ini sudah terdapat beberapa kejadian karhutla di wilayah Rohul.
"Lahan yang terbakar dari bulan Januari hingga Juni ini, seluas 174 hektar. Kami akan terus berupaya mencegah karhutla. Seperti hari ini tim gabungan TNI-Polri dan BPBD melaksanakan patroli pencegahan karhutla," sebut Zuljandri kepada Kompas.com melalui wawancara video, Selasa.
Ia mengungkap kendala dalam penanggulangan karhutla di wilayah Rohul.
"Kami masih mengalami kendala dalam pencegahan karhutla. Kami kekurangan alat transportasi roda dua dan roda empat," sebut Zuljandri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.