BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Asep Kusumah mengatakan, alih fungi lahan menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Penyebab banjir bandang secara menyeluruh, masih diselidiki.
Menurut Asep, ada banyak faktor yang menyebabkan Sungai Ciwidey kerap meluap ketika hujan deras.
"Itu kan lagi di-assessment kan sama BPBD. Intinya ini pelajaran buat kita, bahwa situasi lingkungan ini kan tidak akibat tunggal, banyak hal saya kira," katanya ditemui Kompas.com, Kamis (15/6/2022).
Baca juga: Ciwidey Kembali Dilanda Banjir Bandang, Tanah Longsor Terjadi di Pasirjambu
Kendati begitu, ia tak menampik banjir tersebut ditengarai akibat adanya perubahan fungsi lahan.
"Kalau kita bicara banjir, memang ada luapan air, kemudian ada juga air yang lari dari jalur, kemudian ada beberapa lahan tangkapan air yang berubah fungsi," beber dia.
Selain adanya alih fungsi lahan, faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir bandang Ciwidey adalah faktor alam.
Ia menyebut, saat ini terjadi anomali alam, dimana sulit dibedakan musim hujan dan kemarau.
Baca juga: Ancam Ketersediaan Air, Aktivis Lingkungan Tolak Pembangunan Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan
Dalam kondisi normal, biasanya Mei-Juni memasuki musim kemarau.
"Biasanya Mei itu lagi panas-panasnya, nanti hujan lagi itu kan di akhir Desember. Kelihatannya kalau tahun ini kita tidak akan mengalami musim kemarau. Iya jadi ada anomali iklim. Ya mungkin karena adanya perubahan global. Pemerintah pusat juga udah komitmen di 5 challenge perubahan iklim," ujar dia.
Selain pendataan, pihaknya mengaku sedang melakukan kajian komprehensif terkait diagnosa dan solusi yang tepat guna menyelesaikan masalah tersebut.
"Tapi tentu harus komprehensif dinilai, sehingga kita bisa menemukan diagnosa yang tepat dan juga solusi yang tepat. Apabila kita diagnosanya tidak komprehensif, pasti solusinya juga tidak bisa menyelesaikan secara cepat," tutur Asep.
Baca juga: Ridwan Kamil Mulai ke Lapangan, Tinjau Jembatan Roboh di Ciwidey Kabupaten Bandung
Pendataan yang dilakukan, sambung dia, tidak hanya dilakukan Dinas LH, namun melibatkan pihak lain seperti pegiat lingkungan dan komunitas di bidang lingkungan.
"Iya, termasuk teman-teman dari pegiat lingkungan, dari komunitas juga ini aktif berdiskusi, kemudian juga mencoba membangun saran-saran kebijakan yang bisa dilakukan," tuturnya.
Koordinasi juga dilakukan bupati Bandung dengan Perhutani, PTPN, dan BBWS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.