Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi dari Kalsel Ditolak Masuk ke Kaltim, Cek Poin Perbatasan Diperketat

Kompas.com - 14/06/2022, 14:55 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi atensi bagi pemerintah daerah tanpa terkecuali di Kalimantan Timur.

Pasalnya Kaltim masih belum terjangkit wabah PMK.

Hanya saja, pengetatan pun dilakukan di perbatasan lantaran provinsi tetangga yakni Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat dinyatakan positif PMK. 

Pemerintah Provinsi Kaltim serta Balai Karantina telah mengeluarkan edaran untuk menolak kedatangan sapi dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat dikarenakan adanya wabah PMK.

Baca juga: Kunyit, Jahe hingga Sambal dan Kecap, Ramuan Tradisional Peternak Bantul untuk Lawan PMK

 

Sehingga posko penjagaan atau cek poin yang berada di dua titik perbatasan yakni di Kecamatan Muara Komam dan Batu Engau, Kabupaten Paser diperketat. 

"Jadi sesuai edaran dari Gubernur Kaltim untuk mencegah PMK masuk ya memang kita mencegah di perbatasan. Salah satu tugasnya itu adalah menolak hewan ternak yang masuk dari wilayah Selatan, karena kan sudah dinyatakan daerah wabah. Jadi kita nggak boleh ada masuk ternak dari daerah sana," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, drh Alhabib kepada Kompas.com pada Selasa (14/6/2022).

Bahkan, pihaknya telah menolak sekitar 21 ekor sapi yang datang dari Kalimantan Selatan melintasi cek poin di Muara Komam.

Meski membawa kelengkapan berkas hewan ternaknya termasuk surat kesehatan hewan (SKH), petugas tetap menolak alias meminta sapi tersebut dikembalikan ke daerah asal.

Hal ini guna mencegah masuknya wabah PMK dari daerah Kalsel.

"Jadi memang ada yang mencoba lewati cek poin kami di Muara Komam, ada sebanyak 21 ekor. Tapi pas kami cek ya kami suruh kembali karena memang nggak boleh. Biarpun itu sudah ada surat kesehatan hewan (SKH) nya tetap kami tolak," tegas Alhabib. 

Baca juga: 5 Ekor Sapi di Berau Bergejala PMK, Pemkot Balikpapan Perketat Pengawasan

Ia mengakui banyak peternak yang tetap nekat mengirimkan hewannya masuk ke Kaltim. Hanya saja pihaknya tetap tidak mengizinkan apapun alasannya.

Sekalipun para peternak telah menunjukkan surat kesehatan hewan ataupun surat karantina, pihaknya tetap akan menolaknya.  

"Sesuai edaran dari Balai Karantina dan juga edaran dari Gubernur Kaltim bahwa daerah wabah itu nggak boleh masuk dengan bebas, biarpun datang membawa SKH tetap nggak boleh masuk sama sekali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com