Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ekor Sapi di Berau Bergejala PMK, Pemkot Balikpapan Perketat Pengawasan

Kompas.com - 13/06/2022, 21:52 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) mulai memasuki wilayah Kalimantan Timur. Hal ini setelah ditemukannya lima ekor sapi di Berau yang memilik gejala klinis PMK.

Sapi-sapi tersebut mengalami sariawan pada mulut, bibir pecah-pecah dan kaki seperti melepuh.

Adanya kasus suspek di Berau membuat Pemkot Balikpapan memperketat pengawasan. Hal ini  sebagai langkah antisipasi jelang Idul Adha.

"Balikpapan statusnya aman, tapi di Berau sudah ada karena ada sekitar lima ekor sapi bergejala klinisnya. Namun positif tidaknya menunggu hasil lab Surabaya," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Peternakan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni ditemui di Kantor Pemkot pada Senin (13/6/2022).

Baca juga: Cegah PMK Jelang Idul Adha, Polisi Sekat 4 Titik Perbatasan di Tuban

Sejumlah sampel dari sapi yang ada di Balikpapan telah dikirimkan ke laboratorium, hanya saja tidak ada satupun yang terkonfirmasi PMK.

"Di Balikpapan juga tidak ada gejala klinisnya. Tapi kita tetap ambil sampel kapan itu, dan kita kirim. Hasilnya tidak ada yang positif. Ya sama kayak kita dulu Covid ada namanya Orang Tanpa Gejala (OTG) nah ini Hewan Tanpa Gejala (HTG)," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Heria mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Karantina Pertanian Balikpapan untuk lebih memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk dari luar daerah.

Pihaknya menekankan kepada peternak agar betul-betul menjalankan Standar Operasional Prosedut (SOP).

"Kita perketat berkoordinasi dengan Balai Karantina supaya harus benar-benar menjalankan SOP. Sebelum kesini harus karantina, dan sampai disini harus karantina. Sebelum mendapat surat keterangan dari Balai Karantina bahwa sudah layak untuk dipasarkan kami tidak akan memberikan surat keterangan hewan," jelasnya.

Heria juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin membeli hewan kurban agar memastikan adanya sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh DP3. Hal ini guna memastikan kondisi sapi benar-benar sehat dan tidak terjangkit PMK.

"Makanya kami mengimbau kepada masyarakat untuk hewan kurban beli lah yang sudah ada sertifikat kesehatan dari Dinas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com