Kondisi ini pun diharap bisa menjadi maklum. Pihak sekolah dan pemilik unggahan, sama-sama meminta maaf atas ramainya sorotan tersebut.
Romi menegaskan, saat ini masalah sudah jelas. Adapun alasan beberapa guru tidak datang tepat waktu, diharap bisa dimaklumi.
"Kami juga memahami kondisi itu. Pihak sekolah juga meminta maaf jika dalam proses belajar mengajar ada yang tidak terlaksana," kata Romi.
Sebelumnya, sejumlah oknum guru di SDN 008, Desa Beringin, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, menuai kritik dari masyarakat setempat karena dianggap telah mengabaikan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
Kritikan tersebut diunggah oleh akun Facebook Jemi Pompong Matus, pada Minggu (4/6/2022) lalu.
Dalam postingannya, Jemi mengatakan, sejumlah guru kerap lambat tiba di sekolah, bahkan baru muncul ketika anak-anak sudah pulang.
“Istilahnya murid menunggu guru, bukan guru menunggu murid,” tulis Jemi.
Dia juga menyoroti tenaga honorer yang berstatus putra daerah yang hanya muncul tiga bulan sekali di sekolah.
“Bagaimana anak-anak kita mau pintar jika begini, kalau tidak mau mengajar, silakan mengundurkan diri,” lanjutnya.
Untuk kasus ini, Jemi meminta pemerintah melakukan evaluasi tenaga honor pada sekolah dimaksud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.