KLATEN, KOMPAS.com - Seorang warga Dukuh Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bernama Harun Tala (60) menemukan beberapa benda kuno diduga peninggalan sejarah.
Benda berupa guci kecil dan besar serta priuk ditemukan ketika dirinya sedang menggali tanah untuk pembuatan batu bata. Guci dan priuk tersebut diperkirakan dibuat pada abad 9.
"Saya awalnya bikin batu bata. Setelah selesai bikin batu bata seperti ada yang nyuruh nyangkul (gali) tanah. Baru berapa cangkulan dapat ini (guci dan priuk)," kata Harun ditemui di rumahnya RT 041, RW 015, Dukuh Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Ada Struktur Bata Kuno di Bawah Tanah Museum Palembang
Guci itu ditemukan di kedalaman tanah sekitar 1,4 meter. Pertama kali ditemukan posisi benda tersebut tertumpuk.
"Posisinya menumpuk. Yang ini (guci besar) di bawah, yang kecil di atas. Terus di atasnya ada batu lempengnya halus," terang Harun.
Menurut Harun guci tersebut kondisinya kosong. Hanya berisi tanah dimungkinkan karena sudah lama terpendam.
Sedangkan priuk tersebut ditemukannya tak jauh dari lokasi penemuan kedua guci. Hanya, kedalamannya sekitar dua meter.
Dikatakan Harun selama ini banyak orang yang ingin menawar benda kuno peninggalan sejarah itu. Paling tinggi ditawar dengan harga Rp 5,5 juta untuk sepasang guci.
"Paling tinggi itu ditawar Rp 5,5 juta untuk dua guci. Tapi tidak saya berikan. Benda ini saya simpan di rumah. Kalau dijual perasaan saya itu seperti tidak nyaman, tidak rela," ungkap pria yang sudah puluhan tahun membuat batu bata.
Baca juga: Dibangun pada Tahun 1800, Pancuran Kuno di Buleleng Kini Jadi Tempat Wisata
Ketua Komunitas Pecinta Cagar Budaya (KPCB) Kabupaten Klaten Wisnu Hendrata mengatakan, kawasan Mranggen dulunya diduga sebagai pemukiman pada masa Mataram Kuno.
Sehingga banyak ditemukan benda kuno peralatan rumah tangga.
Selain guci dan priuk, jelas dia banyak warga sekitar yang menemukan benda kuno lainnya seperti emas, gerabah dan lain-lain.
Baca juga: Yoni Berkepala Kura-kura di Jalan Tol Yogyakarta-Solo Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Abad 8-9
"Benda-benda berharga ini selayaknya kita perhatikan, kita lindungi, dan kita selamatkan," kata Wisnu.
Dengan adanya banyak temuan benda kuno peninggalan sejarah ini, pihak akan mendata dan mendokumentasi agar nantinya tidak hilang atau dijual belikan secara bebas.
"Kita sudah ada seksi-seksi yang mengurusi itu nanti tetap akan kita data, tetap kita konfirmasi, dan selanjutnya kita kumpulkan serta kita laporkan ke dinas," ungkap Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.