Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkenalan dengan Si Patok, Elang Bermata Satu di TWA Gunung Tunak NTB

Kompas.com - 08/06/2022, 13:20 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Menjaga Gunung Tunak

Juru bicara BKSDA NTB, Ivan Juhandra mengatakan, sejumlah satwa endemik dan langka di kawasan Gunung Tunak dibiarkan hidup di alam liar, seperti elang laut, burung Gosong, Moyung atau jenis rusa khas Lombok.

Jenis rusa ini berbeda dengan rusa lain dalam penangkaran, mereka memiliki bulu yang merah tua kecoklatan, kemudian tubuhnya lebih tinggi dan besar dibanding rusa timor, serta daya lompatnya yang luar biasa jauh.

Ivan mengatakan, kawasan TWA Gunung Tunak akan terus dikembangkan bersama masyarkat lokal terutama dalam upaya menjaga hutan dan satwanya.

"Itulah keuntungan kita bisa bekerja sama dengan masyarakat lokal yang turut menjaga kawasan ini, " kata Ivan.

Baca juga: Bangunan SDN di Lombok Tengah Ambruk, Kondisi Sudah Retak Sejak Gempa

TWA Gunung Tunak memang dikelola oleh BKSDA dan dioperasikan oleh kelompok masyarakat di Desa Mertak. BKSDA menempatkan sejumlah personel di kawasan ini.

"Personel KSDA ditempatkan di kawasan ini, tugasnya untuk membantu mengatur kegiatan kelompok masyarakat di kawasan ini, agar terkelola dengan baik, apalagi arah kawasan ini lebih pada pengembangan wisata alamnya," kata Ivan.

Keberadaan satwa dan tumbuhan yang dilindungi di kawasan ini, menurut Ivan, menjadi fokus utama pengembangan kawasan TWA, sehingga pengelolaannya tidak terfokus pada penginapan dengan jumlah kamar yang banyak.

Hanya ada 10 kamar dan selebihnya adalah lokasi camping atau glamping di kawasan Gunung Tunak.

"Ini untuk menjaga kawasan hutan kita, jika dilihat saja dari google earth yang nampak hijau hanya kawasan TWA Gunung Tunak, sementara lainnya sudah tidak hijau lagi, jadi hutan datar di kawasan selatan di Lombok Tengah ini satu-satunya TWA Tunak," jelas Ivan.

Terjaganya kawasan TWA Hutan Tunak akan berdampak besar bagi satwa langka dan dilindungi yang masih tersisa di Lombok.

Kawasan TWA Gunung Tunak seluas 1.217 hektar, terdiri dari barisan perbukitan dengan gamping purba yang khas, mengapit dua teluk di kawasan tersebut.

Pesona laut yang indah dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia menambah keindahan tempat itu.

Memiliki hutan tropis dengan flora dan fauna endemik yang masih terjaga, Gunung Tunak mampu memikat tidak hanya wisatawan, tapi juga para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com