Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Merebak, Polisi Pasang Rambu di Kandang, Pemkab Semarang Usulkan Status KLB

Kompas.com - 06/06/2022, 17:03 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Jajaran Polsek Kaliwungu Polres Semarang melakukan langkah antisipasi untuk menekan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Salah satunya dengan pemasangan rambu pada kandang-kandang ternak yang berpotensi menjadi lokasi penyebaran PMK.

Kapolsek Kaliwungu Iptu Wardoyo mengatakan, rambu yang dipasang berupa spanduk-spanduk peringatan. Spanduk tersebut berisi tulisan "Dilarang Masuk Kandang, Hindari Penyebaran Virus PMK".

"Kandang-kandang peternak dan milik warga memang kami pasang rambu tersebut sebagai peringatan, untuk langkah antisipasi," jelasnya, Senin (6/6/2022).

Baca juga: 300 Sapi di Pemalang Suspek PMK, Sebagian Besar dari Jawa Timur

Wardoyo mengungkapkan penyebaran PMK terus meningkat. Bahkan saat ini tercatat ada 53 ternak yang dinyatakan suspek PMK.

"Binatang yang dinyatakan suspek terdiri dari 45 sapi dan 8 kambing domba," paparnya.

Dikatakan, selain rambu peringatan tersebut, petugas juga terus melakukan sosialisasi.

"Sesuai instruksi pimpinan, agar PMK tak semakin menyebar ada sosialisasi untuk peternak. Selain menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan disinfektan, juga peternak harus menjaga benar," kata Wardoyo.

Seorang peternak, Andang mengaku berterima kasih dengan adanya pemasangan rambu di kandangnya tersebut.

"Kita terkadang lupa dengan kondisi yang saat ini masih ada PMK, dengan begini bisa terus ingat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternak," ujarnya.

Dia yang memiliki empat sapi tersebut mengatakan seluruh ternaknya saat ini dalam kondisi sehat.

"Pemeriksaan dilakukan secara rutin, sehingga kalau ada gejala bisa langsung diketahui," kata Andang.

Terpisah, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan akan mengusulkan kepada Menteri Pertanian RI lewat Gubernur Jawa Tengah untuk menyatakan kondisi saat ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Sehingga Pemkab Semarang dapat menggunakan dana tak terduga (TT) untuk menanggulangi wabah PMK," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan saat ini tercatat 873 ekor sapi terindikasi tertular virus penyebab PMK. Penyebaran penyakit telah meluas di 14 kecamatan dari total 19 kecamatan.

"Sudah dibentuk unit respons cepat di tiap kecamatan dan sudah bekerja memberikan pengobatan sapi yang terinfeksi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com