Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kota Cianjur, Kisah Kepatuhan Warga Memenuhi Anjuran Pemimpin

Kompas.com - 05/06/2022, 22:50 WIB
Dini Daniswari

Editor

Saat warga tengah berada di rumah Pak Kikir, seorang nenek tua datang meminta sedikit nasi. Namun, Pak Kikir tidak mau memberikan malah menyuruh nenek tersebut pergi.

Anak Pak Kikir yang melihat kejadian tersebut langsung menyusul nenek itu dan memberikan sebungkus nasi.

Nenek itu mengucapkan beribu terima kasih dan mendoakan anak Pak Kikir hidupnya mulia.

Ia juga berpesan kalau nanti malam saat hujan mulai turun, anak Pak Kikir diminta segera meninggalkan desa dan jangan memberitahukan kepada siapapun sebelum nanti malam.

Nenek tersebut juga berpesan agar anak Pak Kikir mengajak semua warga desa. Namun, nenek itu tidak mau memberitahu alasannya.

Rupanya pada malam hari, hujan mulai turun. Anak Pak Kikir mengajak ayahnya meninggalkan desa, seperti pesan nenek.

Namun, Pak Kikir tidak mau mempercayai perkataan anaknya serta menolak meninggalkan desa. Karena, ia berpikir meninggalkan rumah dapat membuat hartanya dijarah.

Akhirnya, anak Pak Kikir memilih untuk memberitahu warga desa dengan memukul kentongan. Ia mengajak warga desa untuk meninggalkan desa tersebut.

Tiba-tiba, nenek yang meminta nasi saat kenduri muncul dan menyuruh warga desa segera meninggalkan desa tersebut.

Semua warga desa menurut dan meninggalkan desa ke bukit, kecuali Pak Kikir yang tidak mau menggalkan rumah demi melindungi hartanya.

Hujan semakin deras, kilat menyambar-nyambar, air hujan semakin membanjiri desa dan semakin lama semakin tinggi.

Baca juga: Asal-usul Danau Singkarak dan Sungai Ombiln

Pak Kikir panik dan minta tolong. Namun tidak ada satu warga pun di desa itu, ia pun tenggelam bersama hartanya.

Keesokan harinya, warga melihat desanya teggelam dari puncak bukit. Mereka segera mencari lahan baru untuk tempat tinggal.

Warga mengangkat anak Pak Kikir menjadi pemimpin desa.

Di desa yang baru tersebut, anak Pak Kikir membagikan lahan secara adil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com