Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Danau Singkarak dan Sungai Ombiln

Kompas.com - 30/05/2022, 21:52 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Danau Singkarak merupakan danau tektonik di Sumatera Barat seluas 107,8 kilometer persegi.

Lokasi Danau Singkarak masuk ke dalam wilayah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Danau Singkarak juga merupakan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba.

Baca juga: Asal-usul Danau Maninjau, Kisah Tempat Penghakiman Siti Rasani dan Giran oleh Bujang Sembilan

Sungai ini juga menjadi hulu dari sungai Ombilin dan digunakan untuk menggerakan PLTA Singkarak di Kabupaten Padang Pariaman.

Baca juga: Janjang Koto Gadang, Trekking di Replika Tembok Besar Ala Bukittinggi

Dibalik keindahannya terdapat sebuah legenda yang disampaikan turun temurun mengenai asal-usul Danau Singkarak yang jadi salah satu cerita rakyat Sumatera Barat.

Baca juga: Air Terjun Sipiso Piso, Pesona Destinasi Wisata di Kabupaten Karo

Asal-usul Danau Singkarak

Alkisah di Nagari Minangkabau, hiduplah keluarga Pak Buyung bersama istri dan putranya yang bernama Indra.

Sebagai anak lelaki semata wayang, Indra tumbuh menjadi anak yang rajin dan berbakti.

Indra juga memiliki ayam peliharaan bernama Taduang yang kerap menyambutnya dengan berkokok ketika pulang dari hutan.

Hanya satu kekurangan Indra, yaitu selera makannya yang sangat berlebihan. Sekali makan, Indra bisa menghabiskan setengah bakul nasi dan beberapa piring lauk.

Hal ini menjadi masalah ketika musim paceklik tiba, karena hasil hutan dan laut makin sulit diperoleh dan membuat keluarga Pak Buyung harus berhemat serta menahan rasa lapar.

Ketika makanan dan beras mulai habis, mereka pun hanya bergantung dengan hasil bumi seadanya seperti ubi dan talas.

Setelah beberapa hari keluarga Pak Buyung hanya memakan ubi, Indra mulai rewel dan menangis.

Ia mengeluh kelaparan dan meminta kedua orang tuanya untuk mencarikannya makan.

Namun ayah dan ibunya begitu malas untuk ke hutan atau melaut, karena sulitnya mencari bahan makanan.

Pak Buyung yang kesal kemudian menghardik anaknya yang terus menarik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com