Lalu ada satu orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemelikian senjata tajam yakni Januardi (36).
Baca juga: Pria yang Dibanting Oknum Polisi dari Atas Truk Disebut Melawan Saat Ditangkap
"Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka terkait tindak pidana secara bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang dan barang. Satu tersangka lagi beda perkara, yaitu kepemilikan senjata tajam yang dibawa tersangka saat unjuk rasa," ungkap Mardiono.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito. Ia menjelaskan saat unjuk rasa ada buruh yang melakukan tindakan penganiayaan dan membawa senjata tajam.
"Anggota sudah kita minta agar melakukan pembubaran massa kelompok sayap kanan dan sayap kiri dengan cara humanis, dan tidak menggunakan senjata api," cerita Eko.
Terkait video yang beredar, ia mengatakan hal itu terjadi karena anggotanya akan memindahkan Jasriman ke truk lain.
Baca juga: Saat Ratusan Petani Sawit di Riau Tak Digaji hingga Tidur di Semak Demi Pertahankan Kebunnya...
"Pada saat kita amankan dan naik ke truk, kita minta untuk duduk di bawah tidak berdiri agar tidak jatuh. Saat itu truk mau jalan, orang yang diamankan masih pada berdiri dan ada yang duduk di belakang. Itu membahayakan. Jadi sebagian kita bagi ke truk lainnya agar tidak membahayakan," ujar Eko.
Terkait kejadian ini, Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito mengakui ada tindakan anggotanya yang kurang tepat saat mengeluarkan buruh yang diamankan dari dalam bak truk.
"Memang kita akui ada beberapa hal yang kurang tepat," akui Eko kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Pekanbaru, Kamis (2/6/2022).
Selaku pimpinan, Eko meminta maaf atas tindakan anak buahnya itu. "Kami mohon maaf atas kejadian itu," ucap Eko.
Baca juga: Kompolnas Minta Oknum Brimob yang Diduga Tembak Warga di Kebun Sawit Diperiksa
Namun, ia menegaskan bahwa saat itu tujuan anggota mengeluarkan sebagian buruh yang diamankan demi keselamatan mereka. Truk yang akan mengangkut buruh sudah penuh sehingga dipindahkan ke truk yang satunya lagi.
"Truk itu sudah penuh, karena di dalam baknya ada tanda sawit juga. Jadi dipindahkan ke truk lain. Ini kita lakukan untuk keselamatan mereka juga," jelas Eko.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Reni Susanti, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.