Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Speedboat" Angkut 11 Penumpang Tabrak Kapal Pompong di Sungai Beting Riau, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 30/05/2022, 14:39 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kecelakaan laut terjadi antara speedboat dengan kapal pompong di Perairan Sungai Beting, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Dalam insiden itu, empat penumpang tewas.

Kasubsi Penmas Sihumas Polres Inhil AKP Liber Nainggolan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/5/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Gajah Hamil Ditemukan Mati di Bengkalis Riau, Bangkai Tergeletak di Dekat Kebun Sawit

Awalnya, speedboat yang dinakhodai oleh Safrizal (26) membawa 11 orang penumpang, berangkat dari Sungai Guntung menuju Tembilahan, Riau.

Nahas, speedboat menabrak kapal pompong yang dinahkodai oleh Aswat (21) bergerak dari arah Tembilahan.

"Akibat kecelakaan tersebut, tiga penumpang speedboat meninggal dunia di lokasi kejadian, dan dievakuasi ke Puskesmas Sungai Piring. Sedangkan pompong masih dalam proses pencarian oleh Kapal Polair IV-2604 Polres Inhil," sebut Liber kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Senin (30/5/2022).

Baca juga: PMK Sudah Ditemukan di Riau, Warga Diminta Tak Membeli Sapi dari Daerah Wabah

Satu orang korban lagi, sambung dia, adalah nakhoda speedboat bernama Safrizal meninggal dunia di rumah sakit akibat mengalami luka berat.

Adapun tiga orang penumpang yang tewas bernama Sukmawati (50), Siti Rahayu (33), dan seorang pelajar, Muhammad Adam Siregar.

"Para korban dievakuasi oleh tim Polairud Polres Inhil," kata Liber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com