SAMARINDA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur (Kaltim), Masjaya yang duduk sebagai ahli dalam tim transisi IKN, mengusulkan syarat pemenang proyek di ibu kota negara (IKN) Nusantara, Sepaku, harus melibatkan pekerja lokal.
"Salah satu yang saya minta saat rapat (tim transisi), tolong perhatikan salah satu klausul lelangnya memperhatikan sekian persen untuk penduduk lokal terlibat di dalamnya (proyek IKN). Itu usulan saya," kata Masjaya saat ditemui tim Kompas.com di ruang kerjanya di Unmul Samarinda, (24/5/2022).
Baca juga: Ada Suku yang Merasa Tak Dilibatkan Bangun IKN, Ini Penjelasannya...
Masjaya tidak mematok persentase keterlibatan warga lokal. Menurutnya, hal itu cukup diputuskan tim transisi IKN. Namun, bagi dia, klausul itu penting agar ada partisipasi masyarakat lokal demi menumbuhkan rasa memiliki dalam pembangunan IKN.
"Sebagai orang Kaltim saya sampaikan itu sebagai salah satu syaratnya. Jadi pemenang lelang (vendor) harus ingat. Saat menang, bangun gedung maka dia harus memperkerjakan sekian persen masyarakat lokal," tegas Masjaya.
Masjaya mengatakan total pekerja yang bakal terlibat dalam pembangunan IKN diperkirakan mencapai 300.000 pekerja. Untuk itu, bukan hal mudah mendatangkan semua pekerja ini dari luar Kaltim.
"Keuntungannya masyakarat lokal terlibat, biar tidak repot atur ratusan ribu pekerja itu, tempat tinggal dan lain-lain. Pekerja lokal kan sudah punya tempat tinggal sendiri," kata dia.
Baca juga: Tak Hanya Uang Ganti Rugi, Pendampingan Keuangan juga Diperlukan Warga IKN
Melalui tim Unmul, Masjaya mengaku bakal melakukan pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat lokal di sekitar IKN. Hal ini agar masyarakat mempunya skill dan terlibat dalam pembangunan IKN.
Sebagai contoh, pemilik warung makan. Tim Unmul bakal memberi pelatihan hingga mendapat sertifikasi. Hal ini agar bisa ikut dalam menyuplai makanan bagi pekerja di IKN.
"Jangan lagi bawa tukang warung dari luar. Ini kami sudah pikirkan. Saya sudah sampaikan ke otorita. Supaya masyarakat mau dilibatkan dalam pembangunan itu. Tapi syaratnya, skil, makanya Unmul latih," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.