JAYAPURA, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 20 ekor penyu lekang atau Lepidochelys olivacea di Pantai Marekisi, Kampung Yewena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (28/5/2022).
Pelepasliaran itu bersama kelompok Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua.
Pantai Marekisi merupakan tempat indukan penyu lekang meletakkan telur pada setiap musim.
Pendamping Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung, Taufik menjelaskan, kegiatan lepas liar ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Penyu Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 Mei.
“Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya penyu lekang,” kata Taufik kepada wartawan.
Baca juga: Pemuda di Papua Barat Diminta Berpartisipasi Sukseskan Agenda W20 dan Y20
Taufik mengungkapkan, salah satu keistimewaan penyu lekang dapat dilihat dari status konservasinya, baik di lingkup regional maupun internasional. Di Indonesia, penyu lekang dilindungi undang-undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
“Sementara berdasarkan daftar merah IUCN, penyu lekang berstatus vulnerable/VU (rentan). Artinya, spesies ini terancam punah, kecuali bila kondisi yang menekan kelangsungan hidup dan perkembangbiakannya berangsur membaik. Sebab kerentanannya, penyu lekang termasuk appendix 1 CITES, yaitu spesies yang dilarang segala bentuk perdagangannya,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi: Kerugian akibat Pembakaran Rumah di Dogiyai Papua Capai Rp 6 M
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry berharap, masyarakat Desa Binaan Marekisi Nung dapat menjaga kelestarian penyu lekang di daerah itu.
"Kami memberikan apresiasi kepada kelompok Desa Binaan Marekisi Nung, khususnya kepada Karel Indey sebagai pelopor pelestarian penyu di Kampung Yewena,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.