Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 19:43 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Tradisi toleransi antar umat beragama kembali dipertontonkan masyarakat Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Dalam peringatan Hari Raya Waisak, seluruh masyarakat memberikan ucapan selamat.

Warga beragama Budha berdiri di sepanjang jalan kampung. Kemudian warga lain, yang beragama Islam dan Kristen, berjalan kaki memberi ucapan selamat kepada umat Budha yang merayakan Waisak.

"Kami senang dengan adanya toleransi di Thekelan ini, semua warga berhubungan baik," ujar Mandar, perwakilan umat Budha, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Konflik Berakhir, Polisi Tetap Amankan dengan Ketat Perayaan Waisak di Desa Mareje Lombok Barat

Dia berharap sikap toleransi yang dikembangkan ini bisa terus dipertahankan.

"Kami umat Budha saat merayakan Hari Raya Waisak sangat senang, semoga kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan sampai kapanpun,” kata Mandar.

Sementara tokoh agama Kristen Stefanus Rusmin mengatakan dengan adanya toleransi yang kuat di masyarakat bisa menangkal gerakan radikal.

"Jika antar umat beragama dapat menjalin silaturahmi dan melestarikan budaya toleransi, kita mampu menangkal radikalisme,” paparnya.

Dia mengungkapkan kegiatan toleransi ini dimulai secara tidak sengaja. Sekitar lima tahun lalu, di RT 3 Dusun Thekelan ada perayaan ulang tahun.

"Saat itu bulan Desember, berbarengan dengan perayaan Natal. Karena momentum tersebut, kami saling memberi ucapan selamat, termasuk selamat untuk perayaan Natal tersebut," kata Rusmin.

Baca juga: Di Bawah Panas Terik, Umat Buddha Hikmat Ikuti Detik-detik Waisak 2022 di Candi Borobudur

Saat memberikan ucapan selamat tersebut, warga yang merayakan berdiri di pinggir jalan dan warga lain berjalan dengan memberi selamat.

“Ucapan selamat serta salam-salaman ini awalnya kami beri undangan untuk para warga beragama Islam dan Budha,” jelasnya.

Kemudian, saat warga yang beragama Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri, para warga Dusun Thekelan langsung berinisiatif untuk memberi ucapan selamat.

"Setelah itu, kegiatan ini dijadikan agenda tahunan. Tidak lagi sekadar di RT 3, tapi menjadi lebih luas karena diikuti seluruh warga Dusun Thekelan," ungkap Rusmin.

Karena sudah menjadi kebiasaan, saat ada perayaan hari besar keagamaan, seluruh warga saling mengucapkan dengan prosesi yang sama.

"Mulai itulah budaya ini berlanjut sampai sekarang. Justru kesadaran dari masyarakat yang membuat bahwa hubungan antar agama itu sangat perlu,” tambahnya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Gigitan HPR di Sikka Tembus 510 Kasus Selama Januari-Maret 2024

Kasus Gigitan HPR di Sikka Tembus 510 Kasus Selama Januari-Maret 2024

Regional
IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

Regional
Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Regional
Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas di Tangan Suami

Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas di Tangan Suami

Regional
Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Regional
Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Rupiah Saat Ramadhan

Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Rupiah Saat Ramadhan

Regional
Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi 'Volunteer' di Posko Banjir Kota Semarang

Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi "Volunteer" di Posko Banjir Kota Semarang

Regional
Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal Usai Menyelam di Raja Ampat

Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal Usai Menyelam di Raja Ampat

Regional
Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Regional
Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi 'Online' Tarif Rp 500.000

Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi "Online" Tarif Rp 500.000

Regional
Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Regional
Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Regional
2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

Regional
Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji 100-an Anak di Salatiga

Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji 100-an Anak di Salatiga

Regional
Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com