Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Tak Digelar, Grebeg Syawalan TSTJ Solo Habiskan 3.000 Ketupat

Kompas.com - 08/05/2022, 15:08 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Direktur Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan tradisi Grebeg Syawalan sempat dihentikan dua tahun karena Covid-19. Kegiatan ini terakhir kali digelar pada 2019.

"Setelah kegiatan Syawalan ini diperbolehkan kita melanjutkan tradisi yang ada. Terakhir kan 2019. Tradisi ini kita lanjutkan Alhamdulillah antusiasme pengunjung juga cukup banyak," kata Bimo ditemui di TSTJ Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Bimo menambahkan peningkatan jumlah pengunjung TSTJ mulai terjadi pada H+2 Lebaran.

Baca juga: Ketupat Jumbo Seberat 75 Kg di Kota Batu, Cara Warga Lestarikan Tradisi Usai Lebaran

Pihaknya menargetkan pada puncak pekan Syawalan ini jumlah pengunjung yang datang ke TSTJ mencapai 15.000 orang dalam sehari.

"Sesuai surat edaran wali kota kapasitas kita 75 persen pengunjung. Jadi kalau bisa 15.000 orang Alhamdulillah," kata dia.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, event kirab Joko Tingkir dan Grebeg Syawalan diselenggarakan untuk menyambut tradisi Syawalan 1443 H sekaligus lebaran ketupat.

Selain itu, lanjut dia event ini juga sebagai hiburan bagi warga Solo dan pemudik yang tahun ini merayakan lebaran di kampung halaman di Solo dan sekitarnya.

"Melalui acara ini kita tidak hanya disajikan dengan ragam seni budaya yang ada pada kirab Joko Tingkir, namun kita dapat berinteraksi pada satwa-satwa yang ada di TSTJ," kata Teguh.

Baca juga: Warga Kanekes Gelar Tradisi Seba Baduy, Jalan Kaki 50 Kilometer Bertemu Pemerintah

Pihaknya berharap sektor perekonomian di Solo kembali tumbuh dengan diperbolehkannya mudik lebaran oleh pemerintah pusat.

"Semoga ini benar-benar titik balik dari dua tahun kemarin tidak ada kegiatan perekonomian khususnya dihiburan-hiburan, maka ini sebagai titik balik semua kegiatan ekonomi masyarakat kecil menengah bisa terangkat semuanya," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com