Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ponsel Digadaikan, Pria di Bireuen Bunuh Temannya, Pelaku Sempat Ikut Shalat Jenazah

Kompas.com - 06/05/2022, 19:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Farhan (23), warga Desa Pulo Pineung Meunasah Dua Jangka, Bireuen, Aceh ditemukan tewas mengapung di dalam sumur tua pada Selasa (3/5/2022) pagi.

Sumur tersebut berada di kebun milik Aman Surya (50) di Dusun Lhok Weng, Desa Bugak Mesjid, Kecamatan Jangka.

Saat itu pemilik kebun sedang ke kebun dan saat mencuci kaki di dekat sumur, ia mencium bau busuk.

Karena takut, ia pun segera ke pemukiman dan melapor ke warga. Saat dicek ternyata ada mayat dalam posisi tertelungkup di dalam sumur dengan luka di leher.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, Polda NTT Tetapkan Satu Tersangka Baru

Belakangan mayat tersebut diketahui bernama Farhan. Ia selama ini kerja di Banda Aceh dan pulang menjelang Lebaran.

Pihak keluarga mengaku Farhan terakhir kali meninggalkan rumah beberapa hari sebelum Lebaran.

Sejak saat itu, keberadaan Farhan tak diketahui hingga akhirnya ia ditemukan tewas di dalam sumur.

Selain itu, warga juga menemukan motor milik korban yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi sumur.

Baca juga: Bantu Mantan Kasatpol PP Makassar Lakukan Pembunuhan, 2 Oknum Polisi Terancam Dipecat

Dibunuh karena ponsel digadaikan

Ilustrasi pembunuhan sadis.Freepik.com/ijeab Ilustrasi pembunuhan sadis.
Tak menunggu lama, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh Farhan yakni Ism (27) yang tak lain rekan korban.

Dari hasil pemeriksaan, Ism tega membunuh teman baiknya karena pelaku dendam korban menggadaikan ponsel miliknya dan tak kunjung dikembalikan.

Kasus tersebut berawal saat dua bulan lalu, korban meminjam ponsel milik pelaku. Ponsel tersebut kemudian digadaikan ke orang lain sebesar Rp 1 juta.

Uang gadai HP tersebit kemudian digunakan korban untuk ongkos merantau ke Banda Aceh.

Baca juga: Foto Pria Penuh Luka di Pinggir Jalan Suramadu Bangkalan Beredar di Grup WA, Diduga Korban Pembunuhan

Pelaku kemudian beberapa kali menagih ponsel tersebut, namun korban menjanjikan akan mengembalikan ponsel pada 17 Ramadhan.

Namun janji tersebut tak ditepati hingga akhirnya pelaku emosi dan merencanakan pembunuhan.

Di hari pembunuhan, Sabtu (30/4/2022), pelaku mengajak korban untuk bertemu dan mengajaknya untuk konsumsi narkoba.

Saat bertemu, korban sudah menyiapkan pisau dapur dari rumah.

Di malam kejadian, mereka berhenti di lokasi dekat sumur. Korban kemudian memainkan ponselnya, dan pelaku menontonnya dari belakang karena tak punya ponsel.

Baca juga: Waria di Minahasa Tewas Dibunuh secara Sadis dan Dimutilasi

Sejak dua bulan terakhir, ponsel milik pelaku digadaikan oleh korban.

Pembunuhan sepertinya sudah direncanakan, salah satunya mengajak korban mencari narkotika jenis sabu, konsumsi bersama dan tersangka sudah membawa pisau dapur,” ujar Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja.

Pelaku kemudian membunuh korban dengan pisau dapur yang ia bawa dan membuang mayat korban di dalam sumur tua untuk menghilangkan jejak.

Pembunuhan terjadi saat korban sedang bermain game di ponselnya. Setelah dibunuh, mayat korban diseret sejauh 15 meter dan dimasukkan dalam sumur tua.

Baca juga: Identitas Mayat Wanita Tanpa Busana Terungkap, Ternyata Dibunuh Cucu Keponakan

Selain itu, dari penyelidikan kepolisian terungkap fakta jika pelaku sempat takziah ke rumah korban dan ikut shalat jenazah sebelum Farhan dimakamkan.

Tak hanya itu. Pelaku juga ada di kerumunan warga saat mayat farhan ditemukan.

“Saat shalat jenazah, saya juga ikut shalat bersama warga,” ujarnya.

Ia juga mengakui dendam kepada korban karena ponselnya digadaikan dan tak kunjung dikembalikan.

“Memang sudah saya rencanakan untuk membunuhnya karena dendam, Hp saya tidak dikembalikan,” ujar Ism di hadapan penyidik Polres Bireuen.

Baca juga: Pria di Bengkulu Ditemukan Tewas dengan Kondisi Bagian Tubuh Terpisah, Ternyata Dibunuh Keponakan gara-gara Ponsel

Usai membunuh, Ism mengambil dompet korban yang berisi uang Rp 100.000 dan satu ponsel. Oleh Ism, ponsel tersebut digadaikan ke orang lain seharga Rp 1 juta.

Sementara motor korban ditinggal di lokasi karena kunci motor milik korban tak ditemukan.

Ternyata kunci motor ditemukan petugas di dalam saku celana korban yang dibuang dalam sumur.

Untuk menghilangkan jejak, Ism membakar celana dan baju yang terkena percikan darah saat membunuh korban.

Ia juga membuang pisau dapur yang digunakan untuk melukai korban ke area persawahan. Barang bukti pisau tersebut kemudian berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa UB Dibunuh Ayah Tiri Pacar Korban karena Cemburu, Dibekap dengan Kantong Keresek

Tak hanya terlibat pembunuhan, Ism ternyata menjadi pelaku penjambretan dengan korban seorang ibu rumah tangga.

Penjambretan terjadi sekitar tiga bulan lalu. Selain itu, Ism juga diperiksa terkait temuan alat pengisap sabu di lokasi kejadian.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pembunuh Farhan Ikut Shalati Korban, Kasus Temuan Mayat Dalam Sumur di Bireuen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com