Karir musik Didi Kempot berawal di jalanan Kota Solo. Selama dua tahun, 1984-1986, almarhum menyusuri jalanan sebagai musisi jalanan di Solo.
Lalu, Didi Kempot pergi ke Jakarta pada 1987-1989 dan menciptakan sejumlah lagu. Saat di Jakarta, Didi sempat menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Didi Kempot berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.
Baca juga: Peringati Satu Tahun Meninggalnya Didi Kempot, Ratusan Sobat Ambyar Ziarah ke Makam
Album pertama Didi Kempot diluncurkan pada 1989, dengan lagu "Cidro" menjadi salah satu andalan.
Seiring waktu berjalan, sudah ada 700 lagu yang ditulis Didi Kempot semasa hidupnya.
Sebagian besar lagu-lagunya tersebut menggunakan Bahasa Jawa dan bertemakan patah hati.
Untuk itu, para penggemarnya lalu menobatkan Didi Kempot sebagai The Godfather of Brokenheart.
Selain itu, lebih kurang ada 23 album yang pernah dia keluarkan. Sejumlah lagu menjadi kenangan tersendiri bagi warga "ambyar", sebutan pecinta lagu-lagu kaya Didi Kempot.
Beberapa lagu andalan itu antara lain "Sewu Kutha", "Stasiun Balapan", "Cidro", "Tanpa Sliramu", "Eling Kowe", hingga "Suket Teki".
Seperti diketahui, Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, pada 5 Mei 2020. Didi Kempot meninggal pada pukul 07.30 WIB.
Jenazah Didi Kempot dimakamkan di TPU Dukuh Jatisari, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Hari Ini 2 Tahun Meninggalnya Didi Kempot, Sang Legenda Campursari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.