Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Tak Mampu Urai Kepadatan, Polisi Berlakukan One Way 2 Kali di Puncak Bogor

Kompas.com - 03/05/2022, 20:30 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Kemudian, untuk di sekitar jalur Puncak itu sendiri sudah disiapkan jalur alternatif yang dari bawah menuju Taman Safari.

Jalur alternatif yang berada di Bogor Timur bisa dilintasi dari jalan Cibubur, Jonggol, Cariu, Cileungsi, dan melalui Sukabumi.

Secara umum, kata Iman, kondisi di jalur tersebut juga sudah disiapkan ratusan personel di lima pos pengamanan.

"Kami sudah siapkan penunjuk arah, anggota nanti yang akan mengarahkan ke tujuan, begitu juga sebaliknya dari atas ada jalur yang bisa dipergunakan oleh masyarakat untuk menuju Jakarta, misalkan ketika di Pasir Angin itu cukup padat, masyarakat bisa menggunakan jalur melalui Sentul Selatan nanti dari situ masuk ke Tol Jakarta dan itu bisa dipergunakan juga," terang dia.

Baca juga: Rekor, Jumlah Kendaraan Masuk Kawasan Puncak Bogor Capai 21.000 Siang Ini

Iman memprediksi, besok akan ada pertemuan arus naik dan turun (arus balik mudik).

Karena itu, untuk mengantisipasi kepadatan serupa, maka sistem satu arah akan tetap kembali diberlakukan.

Adapun untuk sistem ganjil genap akan diberlakukan secara situasional atau melihat kondisi di lapangan saja.

Pihaknya juga sudah menyiapkan 175 personel di lima titik pos pengamanan terpadu.

"Ini kan arus balik cukup panjang sampai dengan tanggal 9. Mudah-mudahan arus balik ini terpotong-potong, tidak bersamaan dengan waktu naik begitu," kata Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com