KOMPAS.com - Supriyadi (44), warga Kampung Baru, Desa Sentul, kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banteng diamankan karena membunuh anak dan istrinya.
Dua korban dibunuh saat jelang sahur. Polisi mengatakan Supriyadi tega membunuh istrinya TU (43) dan anaknya, DI (9) karena faktor ekonomi hingga dugaan perselingkuhan.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, dalam istilah kriminologi, kasus pembunuhan anggota keluarganya sendiri dikenal dengan istilah familicide.
Familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Bengkulu, Pelaku Kabur Saat Diantar Kakak ke Polsek
Riset yang diterbitkan dalam Howard Journal of Criminal Justice 2013 juga membuktikan, 68 persen pria yang melakukan familicide juga berakhir dengan bunuh diri.
Walaupun tak menutup kemungkinan, perempuan juga sebagai pelaku.
Sebesar 32 persen kasus familicide dilakukan dengan menusuk korban, dan 15 persen dilakukan dengan meracuni korban.
Para ahli mengatakan para pelaku familicide, baik pria maupun wanita, biasanya memiliki sejarah panjang penyakit mental, cenderung depresi atau psikotik.
Kriminolog juga telah membagi kasus familicide ini ke dalam beberapa istilah berikut:
Dan berikut 5 kasus suami bunuh istri hingga anaknya yang dirangkum Kompas.com sejak awa tahun 2022:
ML (42), seorang suami asal Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barata diamankan katena membunuh istrinya sendiri, MS(22).
Pembunuhan terjadi pada Senin (17/1/2022) pukul 05.00 WIB. Ia membunuh istrinya karena kesal saat bangun mendengar istrinya yang merintih karena sakit maag.
Ia kemudian mengambil tali nilon sepanjang 2 meter dan melilitkannya ke leher korban lalu menjeratnya hingga perempuan muda itu tewas.
Baca juga: Suami Bunuh Istrinya, Kesal karena Korban Merintih Kesakitan akibat Maag