Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Alfamidi di Ambon Dipukul di Depan Toko, Pelaku Diduga Oknum Polisi

Kompas.com - 18/04/2022, 18:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Seorang karyawan toko Alfamidi dianiaya orang tidak dikenal di area parkir tempat kerjanya di kawasan Perigilima, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Korban yang diketahui bernama Daud Manusama (21) itu dianiaya tepat di halaman parkiran saat akan pulang ke rumahnya usai bekerja pada Minggu (17/4/2022) malam.

Baca juga: SPBU di Kota Ambon Tak Jual Pertalite di Hari Minggu, Ini Penjelasan Pertamina

Aksi penganiayan korban terekam kamera pengawas atau CCTV.

Tampak dalam video yang diterima Kompas.com, ada sejumlah pria berbadan tegap menghampiri korban. Namun hanya terlihat satu pria yang mengenakan baju kuning yang memukul korban.

Manajer Humas Alfamidi Ambon, Wira yang dikonfirmasi, membenarkan salah satu karyawan Alfamidi di kawasan Perigilima telah menjadi korban penganiayaan. Pelaku penganiayaan diduga oknum polisi.

“Saya tidak tahu kronologinya seperti apa tapi saya dengar dari anak-anak toko lainnya kalau ada salah satu anak toko yang dipukuli oleh polisi. Saya langsung minta dikirim CCTV,” kata Wira kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (18/4/2022).

Wira mengatakan setelah mendapatkan kabar tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan atasannya.

Baca juga: SPBU di Kota Ambon Tak Jual Pertalite di Hari Minggu, Ini Penjelasan Pertamina

Ia pun memastikan aksi penganiayaan itu terjadi tepat di depan gerai Alfamidi di kawasan Perigi Lima Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon pada Minggu malam.

“Saya tanya ke atasan saya ini bagaimana, lalu pimpinan saya tanya dia (korban) sudah lapor atau belum, tapi saya dapat informasi ia sudah lapor,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Ambon Larang ASN Gelar Buka Bersama dan Open House Saat Idul Fitri

 

Pihak Alfamidi mengaku sebenarnya ingin menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik. Namun rupanya tak ada itikad baik dari pria yang memukul karyawan tersebut.

“Kita coba konfirmasi kalau tidak ada itikad baik dari polisinya untuk minta maaf, ini kan tidak ada masalah apa-apa kenapa dipukulin,” katanya.

Baca juga: Pertamax Day di Ambon, Artinya SPBU Tidak Menjual Pertalite di Hari Minggu

Polisi belum terima laporan

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Moyo Utomo yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari korban terkait insiden penganiayaan tersebut.

“Kejadiannya itu minggu malam, kemarin. Cuma belum ada LP (laporan polisi). Saya hubungi SPKT juga untuk tanya apakah ada laporan soal kasus itu kemarin atau tidak tapi belum diangkat mungkin masih sibuk,” ujarnya.

Ia pun memastikan apabila ada laporan korban ke polisi, maka kasus tersebut akan tetap diproses secara hukum.

“Itu tetap kalau korban melapor dan pimpinan mengetahui itu maka pasti diproses,” katanya.

Saat disinggung, pelaku penganiayaan merupakan oknum polisi, Moyo mengaku perlu ada penyelidikan sebab kasus itu secara resmi belum dilaporkan ke polisi.

“Nanti kita selidiki dulu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com