Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Gereja Katolik St Antonius Solo Masih Batasi Jemaat Saat Paskah

Kompas.com - 13/04/2022, 07:32 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengurus Gereja Katolik St Antonius Purbayan Solo, Jawa Tengah, masih membatasi jumlah jemaat yang merayakan Paskah hanya untuk 820 orang.

Meski pemerintah sudah memberikan pelonggaran, pihak gereja beralasan pembatasan tersebut sebagai bentuk kehati-hatian terhadap penyebaran Covid-19.

"Ini hanya unsur kehati-hatian saja," kata Pastur Paroki Gereja Katolik St Antonius Purbayan Romo Clements Budiarta SJ di Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Gibran Pastikan Prokes dan Keamanan Gereja di Solo Jelang Perayaan Paskah

Menurut dia, biasanya sebelum pandemi mewabah di Indonesia, khususnya di Solo, jumlah jemaat gereja bisa mencapai 3.000 orang.

Namun, karena masih suasana pandemi, jemaat yang melaksanakan ibadah gereja masih dibatasi tidak lebih 50 persen.

"Karena ini kalau sudah normal, jumlahnya sudah 3.000 lebih. Sementara kami hanya 820 jemaat. Jadi jauh di bawah 50 persen," ungkap dia.

Romo Clements menambahkan, perayaan ibadah Paskah di Gereja Katolik St Antonius akan dimulai pada Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Jelang Perayaan Paskah di Kota Solo, Polisi Siapkan Strategi Pengamanan dan Libatkan Penjinak Bahan Peledak

"Ibadah dimulai hari Kamis jam 4 sore, jam 6 sore dan jam 8 malam. Hanya 800-an jemaat dan sudah terisi semua. Jamaah sebelumnya harus daftar dulu. Pendaftaran sudah kami tutup. Jadi mereka yang sudah daftar tinggal datang," kata dia.

Romo Clements mengimbau para jemaat menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Jemaat yang masuk gereja harus mencuci tangan, cek suhu, dan memakai masker.

Kemudian, anak-anak yang ikut datang ke gereja harus berusia di atas enam tahun. Bagi yang masih di bawah enam tahun belum diperbolehkan.

"Jemaat tetap prokes, dipasang termometer, PeduliLindungi. Untuk anak-anak ini baru yang enam tahun ke atas, ya nanti setelah ini selesai baru enam tahun ke bawah," ungkap dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada jemaat yang melaksanakan perayaan Paskah, setiap gereja akan dijaga ketat oleh aparat dari kepolisian/TNI.

"Setelah ada temuan kemarin, pastinya lebih ketat dong (pengamannya). Tapi tenang aja, aman kok aman," terang Gibran.

Baca juga: Jelang Perayaan Paskah di Kota Solo, Polisi Siapkan Strategi Pengamanan dan Libatkan Penjinak Bahan Peledak

Putra sulung Presiden Jokowi itu menilai perayaan Paskah tahun ini merupakan yang paling longgar.

Pasalnya, kata dia selama dua tahun yakni 2020 dan 2021 semua kegiatan keagamaan masih dilakukan pembatasan ketat.

Meskipun demikian, dirinya meminta jemaat yang melaksanakan perayaan Paskah tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Selama dua tahun, ini yang paling longgar. Wong ini tarawih dan lainnya sudah mulai ramai. Silakan saja enggak usah takut. Kan jumlah kasus aktifnya tinggal dikit. Enggak apa-apa, tenang aja, yang penting pakai masker," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com