Kepala bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintuka mengatakan, kejadian yang menimpa almarhum berawal pada pukul 15.15 Wita saat bertugas sebagai Panit Escape.
Setelah selesai membubarkan massa bersama Satuan Anti Anarkis pada pukul15.40 Wita, almarhum kembali ke poskotis dengan mengendarai mobil taktis multifungsi lapis baja.
Pada saat tiba di poskotis, korban bermaksud turun dari mobil rantis dengan membuka pintu depan bagian kiri.
Tetapi mobil belum dalam keadaan sepenuhnya berhenti dan pintu kiri menghantam bak mobil truk yang tengah parkir, sehingga pintu mobil rantis berbalik menghantam dada kiri korban.
Baca juga: Polisi di Makassar Kena Panah Saat Demo Ricuh, Kapolda: Penyusup Masuk ke Mahasiswa
"Pukul 15.45 Wita korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari dalam keadaan sadar, dengan keluhan sesak dan nyeri. Dokter jaga melakukan pemeriksaan dan dilakukan tindakan, pukul 15.50 Wita pasien mulai gelisah, kesadaran mulai menurun, tanda-tanda vital mulai tidak teraba dan kadar oksigen dalam darah mulai turun," kata Ferry.
Kemudian tindakan yang dilakukan dokter yakni memasangan intubasi, oksigen dan rawat observasi ICU.
Namun, pukul 17.30 Wita, dokter menyatakan Ipda Imam meninggal dunia.
"Setelah itu menghubungi keluarga/orangtua korban. Mengusulkan penghargaan kenaikan pangkat anumerta ke Mabes Polri dan menyiapkan upacara persemayaman dan persiapan pemberangkatan ke alamat orangtua di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut," tambah Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.