Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viktor Laiskodat: Kalau Gubernur Pintar tapi Kadesnya Hanya Melotot, Tidak Akan Maju

Kompas.com - 09/04/2022, 12:28 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta semua kepala desa untuk memanfaatkan segala potensi di daerahnya. Karena itu, Viktor menyebut, menjadi seorang kepala desa harus pintar dan mau bekerja keras.

Hal itu disampaikan Viktor saat kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur selama dua hari, Jumat (8/4/2022) hingga Sabtu (9/4/2022).

"Jika gubernur dan bupatinya pintar tapi kadesnya hanya melotot, kita tidak akan maju- maju. Punya potensi yang hebat, tapi kita begini saja. Selama ini kita belum mampu olah tanah kosong menjadi lahan produktif,” kata Viktor.

Baca juga: Paus yang Terdampar di Sabu Raijua NTT Jenis Paus Sperma, Diduga Sudah Mati Seminggu

Viktor menambahkan, seorang kades harus pintar, peduli, berani, inovatif dan bisa menjadi contoh bagi orang lain.

“Itu teori modern. Harus mampu menggerakkan petani untuk bisa jadi wirausaha mandiri. Ini yang disebut kita bangkit dari ketertinggalan dengan membangun potensi kita,” jelasnya.

Selain memantau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Amagarapati, dalam kunjungannya itu Viktor juga mengunjungi lokasi perkebunan mente milik PT Tigate Tres Indonesia di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur.

Baca juga: Bangkai Paus Sepanjang 12 Meter Terdampar di Sabu Raijua NTT, Warga Akan Gelar Ritual Adat

Menurut Viktor, investasi sangat penting karena berguna untuk masyarakat. Karenanya, warga Desa Waibao diminta membuka diri dan tidak menolak kehadiran PT Tigate Tres Indonesia. Menurutnya, perusahaan tersebut sudah berusaha mengubah lahan kosong menjadi lahan produktif.

"Jangan menolak kalau lahan kita masih kosong. Orang tidak tanam dan biarkan lahannya kosong, dia berdosa ke Tuhan dan nenek moyang. Kita harus terus berdiskusi dan membuka diri dan saya menaruh harapan besar ke kades dan masyarakat desa,” ujarnya.

Viktor mengakui bahwa para petani masih kesulitan alat produksi. Pihaknya sudah menyiapkan dan akan disalurkan ke para petani.

“Seluruh anak-anak yang tamat, arahkan ke pertanian, kelautan dan pariwisata. Kita punya masalah alat produksi. Kita akan siapkan,” katanya.

Menurut Viktor, sudah saatnya NTT membangun wirausaha mandiri. Apabila ini terus dilakukan, Viktor yakin warga mampu membiayai pendidikan anaknya dan lepas dari ketertinggalan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com