TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengaku, harga minyak goreng curah subsidi dari para pedagang pasar masih tinggi.
Harga tersebut belum sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Pemerintah Rp 14.000 per liter.
"(Minyak) subsidi sampai hari ini belum bisa turun. Yang saya lihat mereka masih punya stok harga tinggi. Jadi jualnya masih mahal dan mereka akan menghabiskan dulu. Baru mereka akan kembali menjual dengan harga subsidi," ujar Yusuf kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
Yusuf menambahkan, pemerintah daerah berharap harga minyak goreng curah bersubsidi sesuai HET di pasaran segera berlaku.
Baca juga: Langka dan Mahal, Minyak Goreng Curah Diburu Warga Makassar Saat Berpuasa
Soalnya para pedagang harus menjalankan instruksi pemerintah karena sudah diberikan subsidi untuk minyak goreng curah.
"Mudah-mudahan tak terlalu lama apalagi mau Lebaran. Tapi pedagang kecil harus menerapkan dan ikuti subsidi pemerintah, karena pemerintah memberikan subsidi. Kalau kemasan kita sudah melepas," tambah dia.
Yusuf pun memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Tasikmalaya lewat Bagian Ekonomi dan Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya untuk intensif turun ke lapangan melakukan pengawasan.
Selain itu, ia berharap dilakukan operasi pasar untuk mencukupi stok dan harga di tingkat pedagang eceran sesuai HET Rp 14.000 per liter.
"Satgas pangan saya sudah perintahkan lewat (Bagian) Ekonomi lewat (dinas) Indag untuk turun dan lebih aktif lakukan pengawasan ke lapangan," ucap dia.
Baca juga: Ridwan Kamil: Hasil Sidak, Minyak Goreng Curah Dijual Rp 25.000 karena Langka
Biasanya saat Puasa dan Lebaran, hampir semua harga kebutuhan pokok naik. Pada momen ini, para pedagang sudah biasa menarik keuntungan besar.
"Kita juga susah kalau patok mereka. Kalau dulu (bisa) dipatok (harga), sekarang susah," beber dia.
Sebelumnya, Warga Tasikmalaya, Jawa Barat, rela mengantre panjang di beberapa toko agen minyak goreng di Pasar Cikurubuk, Selasa (29/3/2022).
Stok minyak goreng curah di beberapa agen mulai langka dan mengalami kekosongan. Padahal minyak curah mendapatkan subsidi dengan HET Rp 14.000 per liter.
Adapun agen yang masih memiliki stok diserbu pedagang eceran dan warga dengan harga masih tinggi Rp 19.000 per liternya.
Sehingga, para pedagang eceran mengaku menjual minyak goreng ke pelanggan masih Rp 21.000 sampai Rp 25.000 per liternya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.