POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kelangkaan minyak goreng curah yang tak kunjung teratasi hingga memasuki Ramadhan membuat agen dan apart di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menerapkan syarat ketat.
Warga yang hendak mendapatkan minyak goreng harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), dengan antrean terjadi berjam-jam.
Baca juga: Curhat Warga Solo Mengantre Minyak Goreng Curah di Pasar Gede, Rela Datang Usai Sahur
Seperti yang terjadi di salah satu agen minyak goreng curah di Kecamatan Matakali, di mana ratusan warga harus menunggu untuk memeroleh minyaknya.
Tampak jeriken warga disusun berderet secara rapi hingga mengular ke pinggir jalan. Syarat mendapatkan minyak sebanyak lima liter panjang dan lama.
Di antaranya warga harus melakukan registrasi, dan melampirkan KTP yang membuktikan mereka adalah penduduk Polewali Mandar.
Harga minyak curah di sana Rp 14.000 per liter, lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 per liter.
Burhan, agen di Kecamatan Matakali mengungkapkan, mereka terpaksa membatasi pembelian hingga lima liter untuk menghindari penimbun.
Salah satu warga, Badaria mengatakan, minyak curah yang ia dapatkan setelah mengantre berjam-jam akan dipakai memenuhi kebutuhan rumah tangga terutama di bulan Ramadhan.
Dia menuturkan, selama ini mereka masih sulit memeroleh minyak goreng curah di pasar karena langka.
“Saya kasihan antre panjang begini bukan ji untuk dijual atau untuk lainnya, tapi untuk kebutuhan sehari-hari,” keluh Badaria.
Baca juga: Pedagang Pasar di Purwokerto Tak Sediakan Minyak Goreng Curah, Ini Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.