Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Satpam Toko Kamera di Semarang, Pelaku Ternyata Seorang Pelukis

Kompas.com - 02/04/2022, 08:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Supriyono (37), seorang satpam di toko kamera ditemukan tewas di tempat kerjanya di Jalan Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengan pada Selasa (29/3/2022) pagi.

Dari hasil penyeidikan, Supriyono diketahui sebagai korban pembunuhan oleh pelaku perampokan toko kamera tersebut.

Supriyono yang mengenakan jaket warna biru bertuliskan Fiat tergeletak bersimbah darah di lantai.

Terdapat luka di kepala bagian belakang, leher belakang, leher depan dan bagian dada.

Baca juga: Cinta Ditolak, Pria Ini Lecehkan dan Bunuh Perempuan Asal Semarang, Pelaku Baru Kenal 6 Bulan

Sementara kondisi dalam toko berserakan dan beberapa unit kamera di dalam toko juga menghilang.

Dari hasil penyelidikan Polrestabes Semarang, ditemukan kunci inggris kecil dan bercak darah di gagang pintu rooling door di toko tersebut.

Kurang dari 3 jam, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan. Ia adalah Rismantoro (24), warga Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen.

Ia ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan setelah pulang dari TKP.

Baca juga: Perampokan Toko Kamera di Semarang, Pelaku Sempat Ngopi dengan Satpam yang Dibunuh

Pelaku mengaku seorang pelukis

Gelar perkara perampokan disertai dengan pembunuhan di toko kamera Kota Semarang, Jawa TengahKOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Gelar perkara perampokan disertai dengan pembunuhan di toko kamera Kota Semarang, Jawa Tengah
Sehari-hari Rismantoro mengaku sebagai pelukis. Ia mencuri karena tak mampu membeli kamera. Rencananya kamera yang ia curi akan digunakan sendiri dan sebagian akan dijual.

Ia mengaku tahu jenis maupun merek kamera.

"Saya mencuri karena tidak mampu membeli kamera tapi tahu jenis-jenisnya," kata dia saat konferensi pers di Polda Jateng pada Kamis (31/3/2022).

Saat dihadirkan di konferensi pers, wajah Rismantoro terlihat tanpa ada penyesalan.

Baca juga: Perampok Toko Kamera di Semarang Bunuh Satpam, lalu Gasak Lensa hingga Drone

Dia sama sekali tidak menundukkan kepala, dan wajahnya menghadap ke arah kamera awak media saat konfrensi pers berlangsung.

Sementara Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan pelaku sudah merencanakan perampokan tersebut.

Bahkan pelaku sudah pernah mengunjungi toko kamera tersebut dan menggambar denah toko.

"Tersangka pernah mengunjungi sehingga tahu bagaimana arahnya dan targetnya bagaimana. Pelaku menggambar dan mengecek situasi toko PT Focus Nusantara atau ex Jonas Photo," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Dugaan Alasan Pelaku Perampokan di Toko Kamera Semarang Bunuh Korban

Bahkan pelaku pernah tiduran di toko kamera hingga ditegur oleh Supriyono.

Setelah dibangunkan, Supriyono kemudian mengajak pelaku minum kopi dan bercengkrama. Ia juga sempat memotret pelaku dan KTP pelaku. Lalu pelaku diizinkan ke kamar mandi dan diantar korban ke dalam toko.

Namun saat mengantar pelaku ke kamar mandi, Supriyono malah dipukul batu hingga terjatuh. Setelah itu, pelaku menikam satpam itu dengan senjata tajam hingga dipastikan tewas.

"Setelah dirasa aman pelaku langsung melakukan aksinya dengan berusaha masuk melalui pintu utama dengan cara mengelas rolling door," katanya.

Baca juga: Supriyono Sempat Foto Perampok Toko Kamera di Semarang yang Membunuhnya

Namun aksi tersebut ia batalkan karena terdapat alarm di pintu utama. Akhirnya ia pun memutuskan masuk toko melalui plafon kamar mandi.

"Dia mengambil beberapa kamera dan drone yang dibawa pulang ke Kebumen oleh pelaku,"ujarnya.

Barang yang diambil pelaku adalah tiga kamera, satu lensa, satu lensa tele dan drone. Total nilai barang yang dicuri adalah Rp 300 juta.

Saat kabur, pelaku membawa ponsel milik korban dan dibuang ke suatu tempat.

Baca juga: Satpam Toko Kamera di Semarang Tewas Dibunuh Perampok, Kakak Ipar Sempat Peringatkan Korban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com