Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Benda Mirip Bom di Solo Saat Ada Acara G20, Ahli: Masyarakat Dilibatkan Cegah Terorisme

Kompas.com - 31/03/2022, 17:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Kepanikan warga sempat terjadi saat ada benda mirip bom di Jalan Arifin, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, pada Rabu (30/3/2022).

Boni (56), warga setempat yang pertama kali menemukan benda itu, mengaku sempat menendang benda tersebut karena dikira sampah.

Namun demikian, aparat kepolisian telah memastikan bahwa benda di dalam tas mencurigakan itu adalah semen dan benda-benda lainnya yang tak berbahaya.

Di sisi lain, Stanislaus Riyanta, pengamat intelijen dan terorisme, menjelaskan, kepanikan warga adalah salah satu tujuan aksi teror.

Baca juga: Buru Orang yang Meletakkan Benda Mirip Bom, Kapolresta Solo: Kita Tak Beri Ruang bagi Pelaku

Dalam kondisi chaos itu, kelompok pelaku berusaha meraih tujuan mereka.

"Jika memang menimbulkan ketakutan, ada korban di masyarakat, dan ada tujuan-tujuan atau motif ideologi atau politik, maka bisa disebut dengan teror," katanya kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Satuan Korps Brigade Mobile (Brimob) Polisi Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng), melalukaan peningkatan keamanan di Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 Kota Solo. KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Satuan Korps Brigade Mobile (Brimob) Polisi Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng), melalukaan peningkatan keamanan di Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 Kota Solo. 

Sementara itu, penemuan benda itu yang bersamaan dengan acara Group of Twenty di Solo juga perlu dipertimbangkan oleh aparat keamanan.

Baca juga: Benda Mirip Bom Ditemukan Saat Ada Acara Pertemuan G20 di Solo, Apa Itu Aksi Teror?

 

Alasannya, kata Stanislaus, pelaku atau dalang diduga memanfaatkan momentum acara berskala internasional itu agar mendapat perhatian.

"Aksi teror pasti akan memanfaatkan momentum, dan G20 adalah suatu momentum penting, jika teror bisa terjadi di saat G20 maka publikasinya akan besar dan eksistensi kelompok teror akan meningkat," katanya.

Baca juga: Penyelidikan Benda Mencurigakan di Solo, Polisi Bakal Bongkar dan Analisis CCTV

Butuh peran bersama

Stanislaus mengatakan, aksi terorisme tak hanya bisa dicegah atau dilawan oleh aparat keamanan. Peran masyarakat juga penting untuk dilibatkan untuk

"Intelijen banyak melakukan pencegahan, tetapi memang sumber daya yang terbatas masih memungkinkan adanya aksi teror yang tidak dapat dicegah. Supaya maskimal memang perlu peran aktif masyarkat agar deteksi dini dan cegah dini lebih optimal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com