SERANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisal SA (39), tega membunuh anaknya yang baru dilahirkan di kamar kos yang berada di Lingkungan Sapiah, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Warga Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga dengan sengaja membiarkan bayi berjenis kelamin laki-laki yang baru dilahirkan hingga meninggal dunia dalam kamar kosnya.
Kapolres Serang AKBP Maruli Ahiles Hutapea mengatakan, SA menutupi kehamilannya dan membunuh anaknya karena malu.
Pasalnya, SA merupakan korban pemerkosaan oleh dua orang pria dalam kondisi mabuk.
Baca juga: Dirundung karena Beri Susu Formula, Ibu di Jember Lempar Bayinya ke Sumur
SA menuturkan, pemerkosaan yang dialaminya terjadi saat dia bekerja di sebuah tempat hiburan malam di Batam, Kepulauan Riau.
"Yang bersangkutan baru 4 hari tinggal di Kota Serang. Pelaku digagahi oleh lebih dari satu orang sehingga hamil, dan tersangka bingung siapa yang menjadi orangtuanya," kata Maruli kepada wartawan. Selasa (29/3/2022).
Dari keterangan SA, anaknya lahir pada Selasa (22/3/2022) malam tanpa dibantu oleh siapapun termasuk tenaga medis.
Hasil autopsi menunjukkan ada bekas benda tumpul di bagian kepala bayi. SA mengaku, saat bersalin dia memotong ari-ari menggunakan gunting dan sempat membentur kepala bayinya.
"Membiarkan anak tanpa ada bantuan medis selama kurang-lebih 12 jam. Keesokan harinya tersangka S panik dan ditemukan warga anaknya sudah meninggal," ujar Maruli.
Kini, SA sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dan dikenakan Pasal 341 KUHP dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.
Sementara itu, SA mengaku kepada wartawan bahwa dirinya diperkosa dua pria secara bergilir.
"Saya engga bisa melawan saat itu, kondisi mabuk saat di perkosa. Jadi saya engga tau siapa bapaknya," kata SA.
Baca juga: Hubungan Tak Direstui Orangtua, Mahasiswi Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan
SA dengan sengaja melahirkan di dalam kamar kos dengan alat seadanya.
Alhasil, anaknya tidak bisa bertahan hidup karena kondisinya memburuk dan SA membiarkan anaknya hingga meninggal dunia.
"Memang waktunya lahir, setelah lahir saya biarkan saja (hingga meninggal dunia)," ujar SA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.