Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Pencari Suaka di Pekanbaru Dipindahkan ke Jakarta

Kompas.com - 29/03/2022, 19:35 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebanyak 21 orang pencari suaka dari luar negeri di Kota Pekanbaru, Riau, akan dipindahkan ke Amerika Serikat (AS) melalui Jakarta.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Riau, Jahari Sitepu menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sering menjadi tempat transit pencari suaka dan pengungsi luar negeri.

Pada dasarnya, pengungsi (refugee) hanya singgah sementara di negara transit hingga dilakukannya penempatan kembali ke negara penerima atau resettlement oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Baca juga: 114 Warga Rohingya Ditampung di Kantor Camat Jangka Bireuen, Belum Ada Keputusan Kapan ke Pekanbaru

Namun, warga negara asing itu juga diberi pilihan untuk melakukan repatriasi atau kembali ke negara asalnya secara sukarela.

Arus masuk pengungsi luar negeri yang semakin meningkat, dan sedikitnya pengungsi yang berhasil melaksanakan program resettlement, serta keengganan untuk melakukan repatriasi sukarela kemudian menyebabkan penumpukan pengungsi di Indonesia.

"Status refugee tidak memberi hak otomatis akan mendapatkan resettlement. Resettlement sangat terbatas dan pemberian negara ketiga biasanya menunggu waktu yang lama," ujar Jahari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Gubernur Riau Minta Sandiaga Uno Buka Pintu Masuk Pekanbaru-Malaysia

Ia mengatakan, hari ini dilakukan pemindahan 21 pencari suaka dan pengungsi luar negeri ke Jakarta.

Setelah itu, mereka akan dikirim negara ketiga, yaitu Amerika Serikat.

"Setelah menunggu dengan rata-rata waktu 8 sampai 9 tahun, 21 pengungsi luar negeri di Pekanbaru akan menjalani resettlement ke Amerika Serikat," sebut Jahari.

Ia melanjutkan, proses resettlement dimulai dari interview resettlement dengan UNHCR. Setelah itu, profil refugee akan disubmit ke negara ketiga untuk dilakukan interview.

"Apabila mereka diterima, maka akan dilakukan medical check, dilanjutkan dengan diberangkatkan ke negara ketiga," kata Jahari.

Agar pemindahan ini berjalan dengan lancar, kata Jahari, maka dilakukan pengawasan melekat oleh petugas dari Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru.

Nantinya, empat orang petugas Imigrasi Pekanbaru dan Jakarta, mengawal langsung pemindahan pencari suaka itu.

Pengungsi tersebut, diberangkatkan ke Jakarta dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"21 orang pengungsi ini, terdiri dari tujuh orang pengungsi warga Myanmar dan 14 orang warga negara Afghanistan," kata Jahari.

Jahari menyebutkan, saat ini jumlah pencari suaka dan pengungsi luar negeri di bawah Pengawasan Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru sebanyak 893 pengungsi.

Rinciannya, 882 pengungsi difasilitasi oleh International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi, Immigratoir sebanyak 10 orang (difasilitasi oleh Rudenim Pekanbaru), Pengungsi Mandiri sebanyak satu orang (tidak difasilitasi oleh IOM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com