Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik 2 Desa di Pulau Haruku Tak Kunjung Usai, Polisi Tetap Upayakan Rekonsiliasi

Kompas.com - 28/03/2022, 16:42 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yakni Desa Pelauw dan Kariuw, hingga saat ini belum juga sepakat untuk mengakhiri konflik.

Kedua desa terlibat konflik pada Rabu (26/1/2022). Akibat insiden itu, tiga warga Desa Pelauw tewas tertembak dan 210 rumah warga Kariuw hangus dibakar hingga memaksa mereka mengungsi dari kampung halamannya.

Selain itu, puluhan kendaraan dan bangunan sekolah di Desa Kariuw juga terbakar. Sementara ribuan tanaman umur panjang warga Pelauw ditebang.

Baca juga: Pascapenembakan Misterius di Haruku, Polda Maluku: Kondisi di Sana Aman dan Stabil

Pascakonflik warga tersebut, aparat TNI-Polri dan juga pemerintah daerah setempat telah berupaya untuk mendamaikan kedua desa yang bertikai, namun masih menemui jalan buntu.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, Polda Maluku mengedepankan upaya mediasi dan rekonsiliasi untuk mengakhiri konflik antar desa itu.

“Sebenarnya yang kita inginkan itu mediasi rekonstruksi dan rekonsiliasi dan kasus Pulau Haruku kemarin itu semua berjalan dengan penegakan hukum ya,” kata Roem kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Soal Penembakan Misterius, Polda Maluku Ungkap Kesulitan Temukan Senjata Api di Haruku

Dia mengatakan, sejak awal, pihaknya tidak ingin mengedepankan penegakan hukum karena hal itu akan mengganggu proses mediasi dan juga upaya rekonsiliasi yang terus dilakukan.

“Kita tidak mau mendahulukan penegakan hukum yang pada akhirnya akan bisa mengganggu proses rekonsiliasi sehingga kemarin itu kita berharap agar bisa berjalan bersama-sama dan yang kita kedepankan itu rekonsiliasi,” ungkapnya.

Dia mengatakan, dalam penanganan konflik Kariuw dan Pelauw, polisi lebih mengedepankan pendekatan yang lebih humanis lantaran ada ribuan warga yang hingga saat ini masih mengungsi di lokasi pengungsian.

“Karena sebagaimana kita ketahui sampai saat ini ada ribuan orang basudara Kariuw itu masih mengungsi karena itu yang kita utamakan faktor kemanusiaan, bagaimana caranya mereka bisa kembali ke kampung halamannya untuk hidup seperti biasa dengan tetangganya, itu harapan kami,” ungkapnya.

Dia mengaku, selama ini proses mediasi kedua desa telah dilakukan, namun upaya tersebut masih menemui jalan buntuh. Salah satu penyebabnya, kata Roem, yakni warga di dua desa masih mengutamakan ego masing-masing.

“Mediasi dua desa sudah dilakukan di Polres tapi setelah itu masing-masing dengan egonya setelah kesepakatan dibuat keluar lalu membuat statement-statement yang pada akhirnya membuat situasi memburuk,” ungkapnya.

Baca juga: Usut Kasus Penembakan Misterius di Haruku, Polda Maluku: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Roem mengakui insiden penembakan yang baru terjadi juga sangat memengaruhi upaya rekonsiliasi kedua desa yang bertikai. Meski begitu, Polda Maluku akan tetap berusaha agar kedua desa dapat menempuh jalan damai untuk mengakhiri konflik.

“Tapi kalau kita lihat peristiwa belakangan ini ya kami akan mengedepankan penegakan hukum. Upaya rekonsiliasi tetap dilakukan, tentu kita mengharapkan adanya keadaran dari masyarakat kedua desa,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com